Dalam sambutannya, Indrata menyoroti berbagai tantangan yang masih dihadapi Pacitan.
Salah satunya angka kemiskinan yang saat ini berada diangka 13,08 persen masih diatas rata-rata Provinisi Jawa Timur sebesar 9,56 persen.
“Ini bukan hanya amanah tetapi juga tanggungjawab besar yang harus kami emban dengan sebaik-baiknya,”ucapnya.
Selain kemiskinan, Aji juga menyoroti peningkatan indeks pembangunan manusia (IPM) yang mengalami kenaikan dari 69,45 pada tahun 2021 menjadi 71,49 di tahun 2024.
Meskipun alami peningkatan, ia menegaskan sektor pendidikan, kesehatan, dan ekonomi harus terus menjadi fokus dalam kebijakan pembangunan ke depan.
Sektor pariwisata sudah harus menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi yang akan mendorong UMKM, jasa perdagangan dan menciptakan peluang usaha dan lapangan kerja.
“Bukan hanya itu saja, tantangan berikutnya persoalan pembangunan infrastruktur ikut menjadi perioritas perhatian kami.”tandasnya.
Dinas PUPR diminta berkomitmen untuk membangun infrastruktur yang berkualitas, merata, dan berkeadilan guna menunjang perekonomian masyarakat Pacitan.
“Pendekatan yang lebih proaktif dan koordinasi yang lebih erat dengan pemerintah provinisi, dan juga pusat pihak swasta,”imbuhnya.
Sebelum masuk akhir sambutan, bupati sempat mengingatkan ASN dalam pola kerja jangan stagnan monoton dan menyukai zona aman, melainkan harus bergerak cepat berirama untuk mengejar ketertinggalan dari daerah lain.
“Monggo kita masyarakat pacitan bersama-sama berkontribusi dalam pembangunan, dengan menekankan kolaborasi seluruh elemen masyarakat guna mewujudkan pacitan yang semakin sejahtera dan bahagia,”tutupnya.
Reporter:Asri