Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan merilis memasuki musim pancaroba potensi penyakit yang timbul seperti DBB dan Diare termasuk Infeksi Saluran Pernafasan Atas.
Terbukti pula untuk pasien yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Darsono Pacitan selama sebulan Januari 2025 ini terbanyak pasien dengan keluhan diare, demam non Dengue dan juga Demam Berdarah Dengue (DBD).
Pasien Demam Berdarah Dengue juga ada setiap hari yang dirawat, begitupun diare.
Usia pasien DBD, demam biasa dan diare merata ada yang anak-anak, dewasa hingga lansia.
"Untuk pasien demam berdarah dengue yang rawat inap ada 12 pasien per hari ini, Untuk pasien diare ada 38 orang rawat inap, dan ratusan pasien demam biasa atau non DBD."ungkap dr. Johan.
Batas trombosit demam berdarah bila jumlah trombosit saat pemeriksaan berkisar 100.000–51.000 sel per mikroliter darah, kondisi ini dapat dikategorikan sebagai trombositopenia sedang.
Batas kritis trombosit demam berdarah parah meskipun jarang terjadi, pasien demam berdarah bisa menyentuh batas kritis trombosit demam berdarah. Pada kondisi ini, kadar platelet mengalami penurunan hingga kurang dari 20.000 sel per mikroliter darah.
“Kondisi tersebut tergolong sebagai kasus demam berdarah yang sangat parah karena pembuluh darah bisa menjadi rusak dan bocor. Tanpa penanganan yang tepat dan cepat, kondisi ini dapat berujung pada pendarahan yang tidak terkontrol hingga syok.”ungkap dr.Johan Tri Putranto Kepala Humas RSUD dr. Darsono.
Penyakit diare, demam dan demam berdarah dengue memang kerap muncul pada masa pancaroba, ini harus menjadi kewaspadaan masyarakat terutama bagi anak. Apalagi diare pada anak bisa berpotensi dapat mengakibatkan anak menjadi dehidrasi atau kekurangan cairan pada tubuh.
Lebih lanjut dr.Johan Tri Putranto menjelaskan baik DBD, diare maupun ISPA dapat dicegah dengan selalu menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
“jika ditemukan gejala sakit lekas berobat ke fasilitas kesehatan terdekat, serta meminimalkan kontak langsung dengan orang lain.”lanjutnya.
Kesempatan berbeda, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan dr. Daru Mustikoaji mendorong para orang tua datang ke Posyandu dan Puskesmas terdekat dalam rangka pemberian Vitamin A di Bulan Februari dan Agustus sesuai jadwal.
Selain Diare, dan Demam biasa, Dinkes himbau agar masyarakat tetap waspada akan serangan bombadir demam berdarah dengue. Bagaikan ‘hilang satu tumbuh seribu’ bergantian warga masyarakat yang terkena serangan nyamuk aedes aegepti.
“Dengan rajin-rajin melakukan pembersihan tempat pertumbuhan jentik nyamuk kita yakini mampu menekan penyebaran.”imbuh dr Daru Mustiko Aji.
Kasus DBD menyita perhatian warga di Pacitan bahkan menjadi perbincangan terhangat para pedagang di pasar tradisional ganasnya serangan nyamuk aedes aegepty sepanjang tahun 2024 tanpa henti hingga kini merata di 12 Kecamatan.
Setahun 2024 hingga awal 2025 ini nyaris tidak pernah berhenti kasus DBD di Pacitan, bagai hilang satu tumbuh seribu tidak ada habisnya. Bahkan kini muncul penyakit akibat pancaroba yaitu diare.
Reporter:Asri