“Dalam situasi ekonomi yang tidak menentu ‘Polcy’ kebijakan juga tidak menentu maka dibutuhkan keyakinan kuat, kalau pemimpin tidak punya keyakinan kuat tentu kita akan terombang-ambing dengan begitu cepatnya perubahan-perubahan yang ada di negara kita ini,”pesannya.
“Dengan adanya penyesuaian kita harus berhati-hati jangan sampai mengorbankan kepentingan masyarakat. Kebutuhan makan, kebutuhan pookok masyarakat harus tetap terpenuhi.”ujarnya.
Efisiensi anggaran karena dampak kebijakan nasional diakuinya ada pada dampak pembangunan di pacitan karena tidak dipungkiri Pacitan memiliki ketergantungan dana sangat tinggi kepada Pusat.
“Kita punya APBD 248 miliar semua uang dari pemerintah pusat DAU dan sebagainya. Kalau ini dipotong berkaitan DAU di PU tentu bakal berdampak pada kondisi jalan di Kabupaten Pacitan,”lanjutnya.
Tidak hanya berdampak pada kondisi jalan saja, akan tetapi jujur diakui Ketua DPRD secara ekonomi juga berdampak meski tidak menyeluruh. Masih diyakini akan tetap stabil karena ada anggaran desa.
“Dengan ‘policy’ tidak menentu inilah intervensi kami di DPRD Pacitan untuk eksekutip bagaimana anggaran yang hanya sedikit ini tetap harus ada pos untuk pemeliharaan jalan karena dengan kondisi jalan baik ekonomi juga akan tetap tumbuh dan terjaga stabilitas Pacitan.
“Efisiensi yang biasa identik dengan inovasi nantinya jangan sampai justru merugikan masyarakat, apalagi sampai mengurangi kualitas pelayanan publik.”pungkasnya, Senin (17/2/2025).
Reporter:Asri