Hal itu terungkap secara umum jumlah anak-anak dari kunjungan Poli Mata di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Darsono Pacitan selama waktu 6 bulan terakhir mencapai 49 pasien usia anak-anak.
“Secara umum kunjungan Poli Mata 6 bulan terakhir untuk anak adalah miopi atau membutuhkan kacamata. Predisposisi saat anamese adalah sering main gadget, ada yang faktor genetika juga. Sekitar 49 anak usia 5 sampai 14 tahun,”kata dr. Johan Tri Putranto Kepala Humas RSUD dr.Darsono Pacitan, Kamis (6/2/2025).
Saat ini ada banyak anak yang sudah harus pakai kacamata, bahkan berlensa tebal. Benarkah hobi anak main gawai salah satu pemicunya?
Sering terlihat pemandangan anak-anak sibuk bermain gim dengan smartphone di tangannya saat orang tuanya sedang sibuk sendiri. Bahkan, tak sedikit anak-anak yang sudah pakai kacamata, bahkan yang lensanya cukup tebal.
Kutip penjelasan dr. Jehan Fauzi Rakhmandani, Spm RSUD dr Darsono di acara dokter menjawab salah satu stasiun televisi lokal di Pacitan pada tanggal 17 Januari 2024, banyak pasien yang datang berkunjung ke poli mata keluhan Computer Vision Syndrome dengan gejala mata merah, nyeri kepala, nyeri tengkuk, mata kering karena penggunaan computer, laptop, HP dalam kurun waktu cukup lama setiap hari.
Banyak yang belum tahu waktu penggunaan HP itu tergantung dengan usia, kapan harus jeda dari tidak melihat hand phone tergantung dari usia dan memang itu sangat disarankan mengetahui aturan menatap layar.
“Jeda aturan 20-20-20, yaitu setiap 20 menit menatap layar gawai, alihkan pandangan untuk melihat objek di sekitar yang jauhnya kurang lebih 20 kaki (sekitar 6 m), selama 20 detik. Penggunaan HP jangan lebih dari 2 jam dalam sehari itu bisa rentan mengganggu penglihatan. Dengan begitu, gangguan penglihatan pada anak yang mengharuskannya pakai kacamata akibat anak sering main hand phone, bisa dihindari.”jelasnya.
Reporter:Asri