“Seperti yang saya bilang tadi, untuk prosesi hari jadi pacitan tetap kita gelar di setiap tanggal 19 dan untuk penelusuran sejarah baru pacitan ini tidak mengurangi sedikitpun nilai-nilai sejarah yang sudah ada sebelumnya,”ujarnya.
Bupati Indrata Nur Bayuaji berharap buku sejarah ini menjadi acuan bagi masyarakat Pacitan untuk itu bagi warga yang ingin mendapatkan banyak pengetahun tetang sejarah baru pacitan bisa membacanya di buku yang sudah diluncurkan.
Perayaan Hari Jadi ke-280 kali ini memang tampak sederhana bahkan tamu undangan yang hadir juga sangat sedikit. Hal itu disesuaikan dengan arahan Pusat untuk efisiensi anggaran.
Dalam sambutannya, Bupati Indrata Nur Bayuaji menyampaikan rasa terima kasih kepada tim penelusuran sejarah diketuai Sekda Heru Wiwoho yang telah bekerja keras mengumpulkan bukti-bukti sejarah dari berbagai sumber.
“Hasil penelusuran sejarah Pacitan menemukan bukti - bukti prasasti sejak zaman Mataram Kuno. Bahkan, ada bukti lain bahwa Pacitan sudah ada pada zaman Kerajaan Majapahit yang disebut Watukara, berupa sebuah perdikan yang menjadi tempat latihan prajurit di pesisir selatan,”ungkap Bupati Aji.
“Tetap saja, berdirinya Kabupaten Pacitan secara resmi ditetapkan pada tanggal 19 Februari 1745, saat Tumenggung Notopuro menerima pengukuhan menjadi Adipati di Rejoso Pacitan dari Sultan Bintoro II atau Paku Buwono I.”pungkasnya.
Reporter:Asri