Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pacitan mengangkut 30-35 ton sampah perharinya ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Cicik Raudlatul Jannah Kepala Dinas Lingkungan Hidup Pacitan mengatakan, rata-rata satu orang penduduk di pacitan itu menghasilkan sampah sebesar 1,51 kg perhari.
“Tinggal mengalikan saja, 0,51 kg kalikan 30 hari kalikan 12 bulan dikalikan lagi dengan jumlah penduduk pacitan. Bisa ditotal itu untuk setahun berapa ton sampah yang diproduksi di Pacitan, bisa hingga 21 ribu ton lebih setiap setahun,”katanya.
Dari sejumlah timbulan sampah di Pacitan tersebut lanjut Cicik, yang ditangani Dinas Lingkungan Hidup hanya di 19 kontainer. Untuk sisanya sama yang 6 pasar, produksi sampah masuk di TPA.
“Sisanya itu harapan kita masyarakat melakukan pemilhan sendiri. Karena itu kita gencarkan sosialisasi pembentukan TPS3R dan bank sampah.”tegasnya.
Dicontohkan, Kelurahan Ploso semua sampah an organik dipilah jadi uang untuk bayar PBB. TPS Sidoharjo semua sampah diterima yang mengolah TPS3R menjadi kompos seperti Maghot. Jadi prinsipnya, tidak ada yang tidak mungkin untuk bisa menjadikan sampah menjadi barang bernilai rupiah.
“Kami belum bisa mewujudkan semua desa dibangun TPS 3R. Untuk menjadi pilot projek TPS3R 2025, baru di 5 Kelurahan dulu. Harapan kami kalau bisa sampah ini bisa semua tuntas di kelurahan /desa.”imbuhnya.
Tahun 2025, Kelurahan Ploso rencana bakal dibangunkan TPS 3R melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) 2025 dari Kementerian PU. Lahan sudah disiapkan di dekat STKIP.
Untuk bisa merubah sampah dengan benar sehingga bisa menghasilkan nilai jual tinggi, sebaiknya para pedagang di pacitan kembali seperti jaman dulu kala menggunakan piring untuk tempat makan bukan tempat yang terbuat dari kertas maupun karton.
“Untuk menanggulangi tumpukan sampah dan timbulkan cemaran bau menyengat dari sampah menumpuk perlu ada penanganan cepat.”terangnya.
Produksi sampah selama setahun banyak terjadi disaat ada keramaian dan masuknya perghantian tahun bertepatan dengan libur panjang. Otomatis produksi sampah juga akan meningkat.
“Dengan kondisi itu DLH sudah membuat warning melalui pamflet dan menugaskan petugas pengangkut sampah untuk rajin cek kondisi TPS dan TPA agar tidak terjadi penumpukan.”tutupnya.
Reporter:Asri