Selain itu maraknya copet beraksi di acara pengajian akbar Gus Iqdam sudah rame di media sosial, pasalnya korban juga share jadi korban copet di media sosial.

“Saat itu desak-desakan setelah dicek handphone di kantong hilang,” ungkap Edwin.

Edwin bukan satu-satunya korban saat meliput kehilangan HP nya, tapi ada satu lagi awak media saat mendekati sound, HP yang disimpan di kantong celananya juga raib dicopet.

Korban brutal copet semakin malam semakin bertambah menjadi puluhan, jumlah itu data yang melaporkan.

Sebanyak 22 orang melapor kehilangan barang berharganya saat menyaksikan pengajian akbar yang digelar di alun-alun Pacitan.

“Sudah 21 laporan kehilangan masuk ke kantor polisi, 19 kehilangan HP dan barang berharga lainnya, dua kehilangan helm,”ungkap petugas polisi yang berjaga.

Pihak Polres bakal menyelidiki dari hasil laporan korban copet tersebut lebih lanjut. Saat ini masih berproses penyidikan untuk menguak adanya laporan dari korban pencopetan.

Terpisah, Kepala Satpol PP Pemkab Pacitan Ardian Wahyudi menanggapi maraknya copet beraksi saat pengajian akbar Selasa malam. Pihaknya menghimbau kepada warga lebih waspada apabila di tempat umum dan keramaian.

“Tindak lanjutnya secara hukum menjadi ranah APH,”ujarnya.

Kerumunan orang memang menjadi sasaran empuk copet memanfaatkan kesempatan beraksi. Melihat banyaknya yang menjadi korban copet, pelaku dimungkinkan lebih dari satu tapi bergerombol.

Menurut laporan polres hingga jelang akhir pengajian sudah ada puluhan korban melapor kehilangan dengan di lokasi yang berbeda-beda. Ada yang hilang saat di dekat panggung, depan pendopo hingga parkiran.

Korban tidak hanya kehilangan barang berharga seperti HP saja akan tetapi helm pengunjung juga menjadi sasaran aksi copet.

Reporter:Asri