Kepala Bidang PEP Novia Wardhani menyampaikan pengurus Bumdesa bisa bersinergi dengan Kepala Desa dan menuntut lebih inovatif dalam mendorong Pendapatan Asli Desa (PADes) mengalami peningkatan berkontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat di desa.

Hal itu disampaikan Novia Wardhani dalam acara Pertemuan Anggota Forum Komunikasi Bumdesa Kabupaten yang bertempat di ruang rapat Dinas PMD,  Jumat (16/1/2024).

“Bumdesa sebagai alat desa harus bisa lebih inovatif kreatif untuk meningkatkan PADes.”katanya.

Diketahui, Bumdesa yang berbadan hukum yang sebelumnya baru 54 bertambah jadi 66 Bumdesa. Sisanya masih ada separo dari total 155 jumlah Bumdesa di Kabupaten Pacitan yang masih berproses.

Kedepan diharapkan dengan adanya Peraturan Bupati Pacitan 154 tahun 2023 tentang Transaksi Non Tunai, Bumdesa bisa sebagai penyedia transaksi nontunai yang dibutuhkan oleh desa.

“Dan tentu saja untuk pelaksanaannya diperlukan kerjasama aktif BPD/Bank Jatim sebagai pihak pelaksana (bank persepsi yang ditunjuk pemda),”harapnya.

Dari jumlah total 155 Bumdesa di Pacitan diakui baru ada satu Bumdesa yang tertinggi memberikan masukan PADes 2024 yakni Bumdes Rejomulyo Desa Sidomulyo Kecamatan Ngadirojo sebesar Rp.107 Juta.

Target PADes itu tergantung kesepakatan Musdes di desa masing-masing.

Forkom Bumdesa 2025 memiliki program kerja yaitu percepatan proses Badan Hukum, NIB, NPWP, Inaproc dan penguatan peran penasehat dan pengawas untuk mengoptimnalisasi Bumdesa.

Selain itu dibidang pengembangan usaha akan mencoba Bumdesa Ekport dan mengupdate data Bumdesa pada aplikasi DDC Sapa Desa.

“Untuk mewujudkan program kerja Bumdesa tersebut memerlukan peran aktif dan kerjasama semua pihak terutama pemeirntah daerah, pemdes dan semua stakeholder demi masyarakat pacitan makin sejahtera bahagia,”pungkasnya.

Reporter:Asri