Dinas Kesehatan menyebutkan, jumlah kematian bayi sebanyak 48 kasus, kematian anak tercatat 4 kasus dan kematian ibu 2 kasus sepanjang tahun 2024.
“Angka kematian ibu dan bayi di Pacitan terus kita tekan penurunnya, sebab ksehatan ibu dan anak ini sangat penting dan termasuk ke dalam salah satu faktor mempengaruhi substainable Development Goals (SDGs).”ucapnya.
Dalam rangka menyikapi isu dan prioritas Nasional terhadap Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB), Dinas Kesehatan Rapat Koordinasi dan Penguatan Forum Penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi (Penakib), Rabu (11//12/2024).
Pada tahun 2030 dunia mendorong target penurunan angka kematian ibu harus di bawah 70 persen 100.000 kelahiran hidup. Sedangkan angka kematian bayi dan balita proporsinya ditargetkan turun hingga 12 per 1000 kelahiran hidup.
“Pemkab Pacitan merespon itu dengan berupaya melakukan perbaikan gizi yang difokuskan pada pencegahan stunting, sebab stunting itu disebabkan oleh faktor multidimensi terutama dalam 1000 hari kehidupan pertama,”imbuhnya.
Sebagai upaya penurunan AKI, AKB dan stunting di Kabupaten Pacitan, dokter Daru menerangkan, pentingnya kolaborasi dengan lintas program dan lintas sektor terkait, sebagai upaya percepatan penurunan AKI, AKB dan stunting.
Dinas Kesehatan bisa menyediakan peningkatan peralatan kesehatan di Yankes Puskesmas dan Rumah Sakit. Selain itu menggerakan kader kesehatan untuk terus inovasi posyandu menurunkan kematian ibu dan bayi melalui berbagai program yang selama ini sudah dilaksanakan.
“Salah satu diantara inovasi program posyandu saat ini, hamil pintar, Cah Niki Desi (cegah nikah dini dengan berkreasi).”pungkasnya.
Reporter: Asri