Tidak berlebihan memang, untuk potensi partisipasi pemilih ke TPS mencoblos saat pilkada di Pacitan belum pernah mencapai 70 persen.
Dalam pilkada tahun ini tampaknya KPU juga berat mencapai target partisipasi pemilih ke TPS seperti yang diharapkan 75 persen.
Apalagi coblosan 27 November 2024 hari ini hasil pantauan grindulufm pada sejumlah TPS di Pacitan sepi.
“Bisa tercapai 60 persen saja kami KPU sudah senang partisipasi pemilih dalam pilkada tahun ini, itu menurut kami sudah lebih baik. Partisipasi masyarakat yang menggunakan hak suaranya masih di bawah 60 persen,”ujarnya.
Kordiv Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan SDM KPU Pacitan Eko Setiawan tidak memungkiri jumlah partisipasi masyarakat dalam Pilkada masih rendah.
“Memang saya akui masih sangat jauh dari target yang kita inginkan 75 persen,”imbuhnya.
Meski sosialisasi KPU sudah sangat masif bahwa 27 November coblosan di TPS, namun kondisi lapangan sejumlah TPS sepi sejak pagi hingga siang.
“Sejak pagi, sudah ada sejumlah TPS yang tampak sepi, hanya ada kedatangan satu dua tiga orang saja keluar masuk TPS untuk ikut coblosan calon bupati dan wakil serta calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur.”ungkapnya.
Rendahnya partisipasi pemilih diduga dipengaruhi sejumlah faktor, mulai dari jauhnya lokasi TPS dan banyak pemilih yang menjadi pekerja urban, melanjutkan sekolah hingga kesibukan di luar daerah.
Reporter:Asri