Kasus Anak Balita Obesitas di Pacitan Capai Ratusan

Posted by Radio Grindulu FM Pacitan 104,6 MHz on Selasa, Oktober 08, 2024

GrinduluFM Pacitan - Dinas Kesehatan Pacitan menyebutkan dari 27.500 total jumlah usia anak balita di Pacitan ditemukan 1,5 % alami kondisi obesitas. Ini berarti kasus anak balita obesitas di Pacitan dalam 10 bulan terakhir disepanjang 2024 mencapai 400 an.

Bukan berarti semua anak berat badannya berlebihan itu dikatakan obesitas. Anak dikatakan obesitas saat berat badannya lebih dari 3 kg dari batas atas yang disarankan oleh Kementerian Kesehatan Indonesia.

Anak yang mengalami obesitas akan terlihat jelas dari kondisi tubuhnya. Pipi tembam dan kenyal, Wajah bulat, Dagu terlihat berlipat (double chin), Leher terlihat lebih pendek, Dada lebih membusung, Payudara membesar, Leher bagian belakang menghitam, Perut buncit, Sulit bergerak, bangkit, dan berjalan, Penis anak laki-laki mengecil, Masa pubertas anak perempuan lebih cepat (kurang dari 9 tahun).

Pemerintah Kabupaten Pacitan menggelar survei status gizi indonesia (SSGI) 2024 untuk mendapatlkan gambaran status gizi balita, termasuk obesitas. Survei ini dilaksanakan di 72 Blok Survei (BS) yang mencakup 720 rumah tangga balita di 12 Kecamatan dan 24 Puskesmas.

Obesitas dapat di cegah dengan partisipasi dan pemberdayaan masyarakat. Kesehatan merupakan tanggung jawab setiap individu dan di dukung oleh kebijakan pemerintah.

“Survei bertujuan mendapatkan gambaran status gizi balita stunting, wasting, underweight, dan obesitas, dan determinannya yang memengaruhi status gizi.”ucap dr. Daru Mustiko Aji Kepala Dinas Kesehatan Pacitan.

Balita yang masuk dalam status gizi buruk berarti berat badannya tidak sesuai (sangat kurang) dengan usianya, indikator yang kedua adalah berat badan menurut tinggi badan yang dikelompokan dalam empat keriteria yaitu, kurus sekali/sangat kurus, kurus, normal dan gemuk.

Untuk atasi masalah ini dinas kesehatan terus sosialisasi mengenai pentingnya memberikan makanan yang sehat dan bergizi dengan porsi seimbang.

Obesitas bisa muncul saat anak sangat jarang beraktivitas fisik. Sebut saja berjalan-jalan, bermain dengan anak, hingga berolah raga.

Tantangan yang lebih berat lagi, Gadget membuat anak-anak makin males bergerak sehingga meningkatkan resiko obesitas.

“Obesitas berbahaya jika tidak dicegah sejak dini, maka jangan sepelekan berat badan anak yang tidak ideal. Anak yang kelebihan berat badan atau obesitas akan lebih rentan mengalami diabetes (kencing manis), kolesterol tinggi, penyakit jantung, tekanan darah tinggi (hipertensi), hingga kanker ketika mereka dewasa nanti.”tutupnya.

Reporter:Asri

Blog, Updated at: 14.34
Tuliskan komentar positif Anda di bawah ini
03