Sekarang Kemanfaatan Terhadap Perpustakaan Sangat Minim Sekali

Posted by Radio Grindulu FM Pacitan 104,6 MHz on Kamis, Juli 18, 2024

GrinduluFM Pacitan - Untuk menjadikan perpustakaan sebagai jantung sekolah sekarang agak sulit rata - rata sekolah kemanfaatan terhadap perpustakaan sangat minim sekali.

Perpustakaan seringkali dianggap sebagai lembaga yang kuno dan tidak berubah, sehingga mengubah pola pikir karyawan dan pengunjung menjadi tantangan tersendiri.

Selain itu masalah anggaran yang terbatas ikut menjadi tantangan tersendiri.

Hal itu seperti diungkapkan Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Pacitan Amat Taufan.

Kaitan minat baca buku, kalau di perpustakaan daerah itu tugasnya hanya pelayanan, tapi kalau terkait minat baca semua tergantung dari guru di lembaga pendidikan.

“Kalau saja setiap sekolah mengagendakan satu jam untuk masuk perpustakaan maka indeks minat baca bisa meningkat. Sekarang agak sulit rata-rata sekolah kemanfaatan terhadap perpustakaan sangat minim sekali.”ungkapnya.

Perpustakaan daerah selama ini hanya membuka layanan pinjam baca selama tujuh hari nonstop dalam sepekan. Termasuk menambah durasi pelayanan hingga pukul 21.30.

"Kami punya 40 ribu koleksi buku terbagi dalam beberapa judul bacaan dalam beberapa genre. Mulai pendidikan, sosial, kuliner, bacaan ringan dan sebagian didaftarkan literasi digital,"ujarnya.

Tidak sedikit pelajar yang berkunjung ke perpustakaan daerah bercerita kalau buku di sekolahnya bagus-bagus dan baru-baru akan tetapi tidak pernah membuka. Hal seperti itu semestinya menjadi pekerjaan rumah’PR’ bagi guru untuk mencari tahu penyebabnya.

Terkait minat baca sebenarnya sudah dinstruksikan melalui Perbup bagi pegawai dan anak anak sekolah ada jam belajar masyarakat, namun demikian terkait minat baca dilihat dari pengunjung perpustakaan daerah memang stagnan jumlahnya.

Meski kemanfaatan terhadap perpustakaan bagi pelajar masih sangat minim sekali akan tetapi untuk kunjungan perpustakaan daerah setiap tahun diatas rata-rata target.

Pengunjung ke perpustakaan daerah akan tampak lebih banyak disaat liburan dan adanya event pameran buku. Namun kalau hari hari biasa diakui memang pengunjung hanya sedikit.

“Kalau kita lihat angka kunjungan orang ke perpustakaan daerah, orang itu-itu saja atau memang orang kutu buku, ketika belajar kelompok butuhkan referensi buku baru datang berkunjung. Makanya kita masih perlu melatih lebih keras budaya baca.”imbuhnya.

Kalau ditanya pengunjung ke perpustakaan daerah, diakuinya setiap bulan itu masih berjumlah ratusan dan terbanyak pelajar sekolah jika dibandingkan dari mahasiswa dan umum.

Hal itu disebabkan masih kurangnya minat untuk membaca para siswa. Hal ini merupakan tantangan bagi para guru dan orang tua siswa untuk lebih memberikan motivasi kepada para siswa  agar gemar membaca.

“Perpustakaan memiliki peran yang sangat penting untuk mendukung agar siswa gemar membaca, meningkatkan literasi informasi, menambah wawasan, juga untuk memenuhi kebutuhan siswa agar lebih memperdalam ilmu pengetahuan.”tutupnya.

Reporter:Asri

Blog, Updated at: 15.41
Tuliskan komentar positif Anda di bawah ini
03