Perkebunan Mulai Diminati Petani Milenial di Pacitan

Posted by Radio Grindulu FM Pacitan 104,6 MHz on Jumat, Juli 12, 2024

GrinduluFM Pacitan - Pertanian di bidang perkebunan mulai diminati oleh generasi milenial di Pacitan. Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Pertanian Pacitan Sugeng Santoso saat dikonfirmasi grindulufm.

Petani milenal dimotivasi untuk melihat potensi disektor pertanian yang sangat besar, mulai dari budidaya sampai dengan pengolahan hasilnya.

Dan sektor pertanian terbukti yang dapat bertahan pada saat pandemi kemaren, karena sektor pertanian terkait dengan kebutuhan hajat hidup orang banyak, di butuhkan terus menerus dan kebutuhannya terus meningkat.

Sektor usaha pertanian di Pacitan memiliki potensi berkontribusi signifikan terhadap ekonomi daerah. Faktanya, serapan tenaga kerja di sektor usaha pertanian masih tinggi. Pun sumbangan ke pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor agribisnis berkembang pesat.

“Saat ini sektor peternakan perkebunan dan pengolahan hasil perkebunan yang banyak diminati kaum milenial. Tetapi ada juga yang menekuni sektor budidaya dengan menerapkan konsep pertanian modern dengan menggunakan rumah green house.”ungkapnya.

Sugeng mengakui kendala yang dihadapi adalah peminatan terhadap tanaman pangan padi sangat kecil untuk petani usia millenial. Jikapun ada petani yang usia muda diperkirakan hanya sedikit jumlahnya tidak sampai 100 orang.

“Saya tidak mengetahui pasti mengapa generasi milenial tidak tertarik pada tanaman padi, namun, dugaan saja adanya pola pikir kalau bertani di bidang padi berarti petani sesungguhnya.”ujarnya.

Tentang bagaimana caranya regenerasi dibidang pertanian ini betul betul bisa berjalan dengan baik kuncinya menimbulkan keminatan generasi muda untuk berkecimpung di dunia pertanian.

Kabupaten Pacitan memiliki lahan seluas 500 hektare yang telah ditanami tanaman cokelat atau kakao. Saat ini lahan di Pacitan yang ditanami tanaman cokelat sebanyak 500 hektare. Ini merupakan lahan terluas kedua di Jawa Timur setelah lahan tanaman cokelat di Jember.

“Setiap tahun lahan tanaman kakao meningkat. Meskipun hingga kini masih ada kelemahan di sektor hilir. Namun sayangnya, usaha pertanian di Pacitan mengalami penurunan dari tahun ke tahun.”imbuhnya.

BPS Pacitan mencatat berdasarkan subsektor yang diusahakan, UTP di bidang peternakan 119.399 unit, kehutanan 107.258 unit, dan tanaman pangan 106.447 unit.

“Sedangkan subsektor paling sedikit adalah jasa pertanian dan perikanan. Masing-masing 1.767 unit dan 2.291 unit,’’ sebut Wisma Eka Nurcahyanti.

Reporter:Asri

Blog, Updated at: 16.15
Tuliskan komentar positif Anda di bawah ini
03