Kasus DBD Tak Kunjung Henti, Dinkes Kehabisan Anggaran Kegiatan Penyelidikan Epidemiologi (PE)

Posted by Radio Grindulu FM Pacitan 104,6 MHz on Sabtu, Juli 20, 2024

GrinduluFM Pacitan - Dinas Kesehatan Pacitan melaporkan,perkembangan kasus demam berdarah dengue (DBD) tak kunjung berhenti. Sejak akhir Desember 2023 lalu hingga pertengahan Juli 2024 terus bertambah warga yang diserang nyamuk aedes aegepty tersebut.

Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit menyebutkan hingga 20 Juli 2024 kasus DBD tembus di angka 386 penderita. Akan tetapi meski kasus DBD belum juga henti sampai kini, Pemerintah daerah belum membuat pernyataan Kejadian Luar Biasa (KLB). Alasannya, angka kematian jika dibanding kabupaten lain masih jauh sedikit.

Kriteria Kejadian Luar Biasa (KLB) DBD. Ada 7 kriteria untuk menetapkan KLB DBD,‪ antara lain, jumlah kasus tidak menunjukkan kenaikan dua kali lipat dari angka rata-rata per bulan dalam tahun sebelumnya dan jumlah korban tidak meningkat 50 persen atau lebih dibandingkan dengan periode sebelumnya dalam kurun waktu yang sama.

Menurut dr. Daru Mustiko Aji Kepala Dinas Kesehatan Pacitan, peningkatan kasus DBD tahun ini salah satunya disengaja, maksutnya dinas kesehatan droping NS1 Dengue alat diagnosis infeksi dengue yang banyak diepuskesmas sehingga panas hari pertama pun bisa dicek, jadi kalau ada virusnya db langsung positif dan itu penting bagi dinas kesehatan untuk mengetahui diagnosis dini dan cegah kematian. Kematian rendah dibanding kabupaten lain.

“Antigen NS1 memiliki peran besar dalam mendiagnosis infeksi dengue, karena disekresikan ke dalam konsentrasi yang cukup tinggi pada plasma atau serum penderita DBD.”ucapnya.

Saking banyaknya kasus DBD bahkan hingga Juli 2024 tak kunjung berhenti, anggaran untuk kegiatan Penyelidikan Epidemiologi (PE) pada tempat tinggal dan sekitar tempat tinggal penderita sudah habis.

“Ini luar biasa memang peningkatan kasus DBD di Pacitan, sampai hari ini masih ditemukan juga kasus demam berdarah. Kita akui, karena kasus DBD luar biasa meningkat, belum genap setahun pos anggaran untuk Penyelidikan Epidemiologi di Puskesmas habis.”ungkap drg. Suprapti Kepala Puskesmas Pacitan.

Habisnya anggaran untuk Penyelidikan Epidemiologi (PE) nyamuk aedes aegepty dibenarkan pula oleh Kepala dinas kesehatan dr. Daru Mustiko Aji saat ditemui Jumat (19//7/2024).

“Meski anggaran PE habis tapi kegiatan surveilans tenaga puskesmas tetap jalan tidak ikut berhenti.”klaimnya.

Dengan habisnya anggaran PE tersebut dinkes sudah mengusulkan pada Perubahan Anggaran keuangan (PAK) yang rencananya bulan Juli ini ada tambahan anggaran khusus untuk pencegahan dan penanggulangan DBD terutama PE dan sedikit dana fogging.

PE merupakan kegiatan untuk menindak lanjuti kasus demam berdarah yang menyerang warga oleh Surveilans tenaga Puskesmas bersama kader Jumantik untuk mengetahui potensi penularan dan penyebaran DBD lebih lanjut serta tindakan penanggulangan yang perlu dilakukan di wilayah sekitar tempat tinggal penderita. Dilanjutkan pemeriksaan jentik untuk kemudian memenuhi syarat atau tidak dilakukan foging.

Reporter:Asri

Blog, Updated at: 14.43
Tuliskan komentar positif Anda di bawah ini
03