Berdasarkan survei Elektronik Pemantauan perkembangan gizi berbasis masyarakat E-PPGBM yang dilakukan Dinas Kesehatan Pacitan dari 12 Kecamatan total sasaran masih diangka 27.525.

Dari 12 Kecamatan di Kabupaten Pacitan, angka sasaran tertinggi berdasar E-PPGBM berada di Kecamatan Tulakan.

“Angka stunting hasil survei E-PPGBM masih dilaporkan ke Pusat, saat ini menunggu pengumuman resmi dari Pusat.” kata dr. Daru Mustiko Aji Kepala Dinas Kesehatan Pacitan.

“Ikan kaya akan protein dan omega 3 yang snagat bermanfaat bagi ibu hamil, menyusui dan balita. Meskipun banyak yang tidak suka karena amis itu karena belum terbiasa saja.”ucap bupati saat membuka acara Gerakan Masyarakat Makan Ikan di Desa Jetis Lor, Kecamatan Nawangan.

Dinas PPKB dan PPPA Kabupaten Pacitan ikut andil dalam pengentasan Keluarga rentan stunting dengan mengadakan Komunikasi Informasi dan Edukasi ke Keluarga Beresiko Stunting oleh Penyuluh KB di 12 Kecamatan, Duta Genre, Forum anak, Kader IMP.

Diketahui keluarga beresiko stunting sesuai catatan Dinas PPKB dan PPPA mencapai 10.375 pada tahun 2023.

Jayuk Susilaningtyas Kepala Dinas PPKB dan PPPA mengatakan dengan program sekolah orang tua hebat bekerjasama dengan pemerintah desa dan TPK PKK Desa membentuk Tim Pendampingan Keluarga terdiri dari Bidan Desa, TPK PKK Desa, Kader KB di setiap desa.

“Indikator pernikahan dini, kemiskinan, masalah sanitasi jamban, asupan gizi, usia orang tua terlalu muda dna ornag tua terlalu tua juga ikut menyumbangkan terjadinya keluarga beresiko stunting.”jelasnya.

Reporter:Asri