244 Orang Terpapar Leptospirosis, Warga Diminta Waspadai Penyakit Menular Penyerta di Musim Kering

Posted by Radio Grindulu FM Pacitan 104,6 MHz on Sabtu, Juli 20, 2024

GrinduluFM Pacitan - Penyakit menular yang disebabkan virus atau bakteri salah satu diantara penyakit yang ditimbulkan akibat musim kemarau. Karena itu warga mulai dingatkan untuk waspadai dampak penyakit akibat musim kering.

Kontribusi air yang kurang mudah berkembangnya penyakit penyerta yang datang bersamaan seperti diare karena air tercemar bakteri e-coli, ISPA, DBD, Batuk-pilek, Leptospirosis, hepatitis A dan juga penyakit mata.

“Biasanya masyarakat belum begitu waspada Karena belum ada kasus, tapi kalau kasus sudah naik masyarakat resah, padahal jauh-jauh hari Dinas Kesehatan sudah gencar woro - woro. Kita minta bantuan temen - temen media ikut menyampaikan kepada masyarakat agar jauh hari waspada akan penyakit menular penyerta musim kering.” ucap drg. Nur Farida Kepala Seksi Bidang Pencegahan, dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Pacitan.

Kasus Leptospirosis di Pacitan 2013 pernah menjadi sorotan Nasional karena kasusnya meluas dengan korban meninggal 6 orang. Tidak berlebihan jika Dinas Kesehatan jauh-jauh hari sudah mulai woro-woro karena sebentar lagi musim panen.

Warga petani diminta waspada dengan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) saat turun ke sawah untuk panen padi agar terhindar dari bakteri kencing tikus.

Jumlah kasus leptospirosis belum genap setahun 2024 menunjukan angka cukup tinggi mencapai ratusan. Dinas kesehatan mencatat ada 244 orang terpapar leptospirosis. Terbanyak ditemukan di Kecamatan Ngadiorojo mencapai 110 orang selama enam bulan terakhir.

BMKG memprediksi sebagian besar wilayah Indonesia akan memasuki periode musim kering mulai bulan Mei 2024 hingga Agustus mendatang.

Leptospirosis penyakit menular yang tak kunjung henti sebarannya di Pacitan. Dari tahun ketahun penyakit leptospirosis selalu menyumbang angka kasus penyakit menular selain Demam Berdarah Dengue DBD.

“Jangan lupa, terapkan juga pola hidup bersih dan melakukan pembentukan Herd Immunity di tengah masyarakat. Cuaca yang berubah-ubah berpotensi menimbulkan genangan habitat kembang biak nyamuk. Begitupun demam batuk-pilek sekarang juga terjadi secara massal di pacitan sehingga kewaspadaan terhadap penyakit penyerta di musim kemarau harus menjadi perhatian.”tutupnya.

Reporter:Asri

Blog, Updated at: 14.49
Tuliskan komentar positif Anda di bawah ini
03