Membaca Ulang Karya Ki Nartosabdo, Gondrong Gunarto Konser Slendhang Biru Tak Pernah Usai di Museum & Galeri SBY - ANI

Posted by Radio Grindulu FM Pacitan 104,6 MHz on Rabu, Juni 19, 2024

GrinduluFM Pacitan - Membaca ulang karya Ki Nartosabdo di konser Slendhang Biru Tak pernah usai yang akan disampaikan maestro Gondrong Gunarto kepada generasi milenial di Pacitan menjadi bukti bagaimana generasi milenial mengingat kembali dan memelihara karya-karya seniman terdahulu salah satunya karya seniman Ki Nartosabdo yang di aransemen ulang dengan cara dan gaya kekinian.

Konser akan digelar Kamis malam tanggal 20 Juni 2024 bertempat di Museum & Galeri Seni SBY*ANI gratis terbatas untuk umum.

Kepala Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Pacitan Turmudi sangat berharap dari konser tersebut dapat menarik kunjungan wisatawan ke Pacitan bahkan diyakini pula konser ini akan menjadikan momen luar biasa sehingga dengan konser Slendhang Biru Tak Pernah Usai lewat sentuhan tangan maestro gondrong gunarto yang sudah go international akan bisa menggerakan semua sektor terutama perekonomian.

“Saya yakin ini momen yang luar biasa sehingga dunia kan tahu di Pacitan pernah diadakan event luar biasa di tempat yang luar biasa, Museum dan Galeri Seni SBY-ANI.”ucapnya saat Press Confrence di Gedung Karya Dharma 19 Juni 2024.

Slendhang Biru, Tak Pernah Usai bukan sekedar sebuah judul, melainkan simbol dari semangat dan keindahan tradisi yang tak pernah pudar.

Melalui pentas ini diajak untuk menyelami lebih dalam warisan budaya sendiri, yang disuguhkan dalam balutan aransemen yang kreatif dan segar. Ini adalah bukti bahwa budaya tradisional dari Indonesia mampu beradaptasi dengan zaman tanpa kehilangan jati dirinya.

“Saya sangat mengapresiasi seluruh pihak yang telah bekerja keras dalam mempersiapkan acara ini, mulai dari para seniman, panitia, hingga para pendukung dan sponsor. Semoga usaha kita bersama ini dapat membuahkan hasil yang gemilang, memberikan hiburan yang mendidik, serta meningkatkan rasa cinta dan bangga kita terhadap kebudayaan lokal.”jelasnya.

Bupati Aji meminta seluruh masyarakat Pacitan dan sekitarnya mendukung dan memeriahkan acara ‘Slendhang Biru Tak Pernah Usai’, dan menjadi saksi keindahan dan kekayaan budaya yang tak ternilai harganya.

Adapun yang terlibat dalam Konser ini melibatkan profesional di bidangnya, dari musik orchestra (Tresnawara Chamber Orchestra) pimpinan Imoeng Mulyadi , pemain musik gamelan, ditambah dua artis milenial yang sedang naik daun yakni Sela Good dan Fanny Soegi bakal menambah luar biasanya konser bertajuk Slendhang Biru Tak Pernah Usai membaca ulang karya Ki Nartosabdo diaransemen kekinian oleh Komposer kondang gondrong gunarto dimana musik Tradisional gamelan berubah menjadi musik Milenial yang sangat bisa dinikmati oleh semua penonton.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Perfilman, Musik, dan Media disebut sebut mendukung digelarnya konser ‘SlĂ©ndhang Biru Tak Pernah Usai’ di Museum dan Galeri Seni SBY-ANI di kawasan Jalur Lintas Selatan.

“Tiga pilar yang mensuport digelarnya pertunjukan slendhang biru tak pernah usai, yakni Pemkab, Kemendikbudristek, Museum dan Galeri Snei SBY-ANI. Tanpa supporting dari pilar-pilar tadi susah untuk tampil dengan skala besar seperti itu.”ungkap Gombloh selaku moderator Press Confrence.

Gondrong Gunarto, menyampaikan dalam Press Confrence menghormati gamelan bisa dengan cara apapun. Bisa dengan nguri-uri atau memainkan gendhing-gendhingnya.

“Saya coba membawa gamelan dengan garapan baru ke wilayah (aliran music) yang lain. Ini bentuk penghormatan saya terhadap gamelan,”kata Gondrong Gunarto atas pilihan bermusiknya.

Mengapa harus Ki Nartosabdo yang dipilih untuk pertunjukan dan kenapa musiknya sejauh ini bisa diterima banyak orang.

“Gamelan itu ternyata sangat dihormati dan dikagumi di luar Indonesia, inilah yang membuat saya sangat yakin bahwa saya bisa hidup dari gamelan. Akhirnya saya konsen bagaimana gamelan bisa disuguhkan pada kalayak ramai karena gamelan terlanjur identik alat musik jawa kuno yang dianggap tidak bisa menghibur dengan gempuran budaya luar dan justru itu menjadi semangat kami untuk lebih kreatif dengan membuat album untuk anak muda dengan ramuan kekinian.”ungkapnya.

Setelah tahun lalu sukses menggelar pertunjukan di Ngawi ditonton ribuan warga, pada tahun 2024 ini menawarkan pada bupati pacitan mas Aji untuk bisa digelar di Pacitan.

Gayungpun bersambut, tawaran tersebut di iyakan yang akhirnya digelarlah pertunjukan konser Slendhang Biru Tak pernah Usai lewat ramuan tangan dingin seniman gondrong gunarto dan sejumlah seniman seniman kondang lainnya.

“Saya yakin, mas bupati tahu konser ini tidak main-main sangat serius dan tentunya biayanya tinggi. Kenapa Kementerian mau membiayai konser ini karena kita serius.”lanjutnya.

Kenapa slendhang biru, salah satu lagu Ki Nartosabdo yang populer di jamannya. Ada banyak lagu Ki Nartosabdo yang popular tapi slendhang biru yang saya pilih sebagai judul untuk Kanda Ki Nartosabdo saat dia tergoda.

“Ki Nartosabdo itu artis yang sangat terkenal, tokoh pedalangan kerawitan pintar dan populer sekali, lalu ada sinden cantik, nah terciptalah slendhang biru itu, jadi itu menceritakan kisah cinta Ki Nartosabdo yang sebenarnya tidak boleh kepada muridnya, tapi endak tahu ini tafsir saya, ketika ada kesepakatan akhirnya diingkari. Ini menarik buat saya untuk buat judul karena memang kisahnya unik.” Tutup Gondrong Gunarto.

Reporter:Asri

Blog, Updated at: 15.10
Tuliskan komentar positif Anda di bawah ini
03