“Dari Sembilan destinasi diantaranya, pantai klayar, pantai srau, pancer door, goa gong, goa tabuhan, banyu anget, pantai watukarung, pantai buyutan tidak capai target. Ini menandakan ketidakseriusan OPD dalam mengelola destinasi itu.” dilaporkan Ridwan Purnomo Aji dari hasil rapat gabungan Komisi DPRD.
“Tiga tahun terakhir trend pendapatan dari sektor pariwisata mengalami penurunan. Pariwisata harus lakukan langkah-langkah strategis sebelum kejadian semakin tidak terkendali.”tegasnya.
Hasil pencermatan dewan perwakilan rakyat daerah berkaitan dengan pariwisata, destinasi hanya merupakan obyek.
Faktor yang menentukan keberhasilan harus diseriusi lagi, seperti faktor Sumber Daya Manusia, manajemen, dukungan dan peran aktif masyarakat. DPRD mendorong untuk tetap berpegang teguh pada sapta pesona disemua destinasi.
Sementara Sekretaris Daerah Heru Wiwoho menanggapi catatan penting gabungan Komisi DPRD mengatakan, delapan destinasi yang tidak tercapai akan dikaji, apa karena factor ekonomi adanya inflasi yang besar, atau dampak Covid-19 yang memang belum sepenuhnya pulih, atau karena strateginya yang kurang pas. Semua penyebab tersebut butuh satu kajian khusus.
“Akan kita tindak lanjuti semua kritik tersebut, sehingga apa yang harus kita benahi, kita akan minta dari Litbang melakukan kajian untuk perbaikan kedepan.”ucap Sekda Heru Wiwoho.
Diketahui, tahun depan target PAD sektor pariwisata akan dinaikan sedikit, meskipun tiga tahun terakhir tidak tercapai targetnya.
“Makanya akan dilihat lagi nanti kertas kerja mereka, hitung-hitungan itu kan proyeksi, jumlah kunjungan wisata berapa dikalikan tarif itu, kunjungan itu mestinya pengalaman dari tahun sebelumnya, sebenarnya berapa yang berkunjung kesana bisa dikaji lagi.
Apakah target itu terlalu besar atau kecil, kita akan koordinasi juga dengan Bagian hukum yang lebih tahu.”imbuhnya.
Jika mendengar dari laporan gabungan komisi dewan perwakilan rakyat daerah, pos biaya operasional dinas pariwisata sangat tinggi mencapai Rp.32 miliar, sementara Pendapatan Asli Daerah (PAD) hanya Rp.9,1 miliar.
“Itu semua akumulasi mulai dari pos gaji pegawai banyak sekali, termasuk adanya destinasi yang juga harus dijaga. Untuk pengembangan dan pengelolaan destinasi, juga perlu dana.”pungkas Sekda Heru Wiwoho.
Reporter:Asri