Data dinas kesehatan menyebutkan sejak Januari hingga awal Juni 2024 tercatat kasus demam berdarah sudah diangka 364. Dari jumlah tersebut sebanyak 54 penderita merupakan kasus baru di sepanjang Mei-Juni 2024. Angka tersebut tergolong tinggi.
Penanganan yang terlambat itu kata dr. Daru Mustiko Aji Kepala Dinas Kesehatan Pacitan, disebabkan warga seringkali terkecoh dengan siklus pelana kuda artinya ada fase demam turun sebentar, lalu bisa balik lagi. Itulah justru fase yang harus diwaspadai.
“Kepada masyarakat saya sampaikan penting sekali memahami konsep bahwa penyakit demam berdarah ini menyebabkan kerusakan dan kebocoran pada pembuluh darah, yang bisa menyebabkan turunnya trombosit. Untuk itu penanganan pertama yang diperlukan adalah, asupan cairan yang mencukupi, jangan sampai penderita mengalami dehidrasi.”kata dr.Daru
Selain itu, waspada Siklus Pelana Kuda bisa terjadi kepada penderita DBD apabila mengalami dehidrasi berat, sehingga jatuh pada kondisi DSS Dengue Syok Sindrom, kondisi inilah yang sangat berbahaya.
Tapi apabila sejak awal kondisi pasien terhidrasi dengan konsumsi cairan dan asupan makanan yang memadai, kondisi DSS tidak akan terjadi.
“Penting diketahui, selamanya siklus pelana kuda ini karena Pacitan termasuk endemis demam berdarah, dan tiap tahunnya selalu ada ditemukan kasus DBD.”tutup dr.Daru.
Reporter:Asri