Sementara memasuki bulan Mei diklaim Dinas Kesehatan menurun atau melandai angkanya. Meski begitu kembali muncul kabar duka, satu penderita DB masih anak dinyatakan meninggal dunia juga dengan penyakit bawaan atau komorbid.
“Langkah pencegahan dan pengendalian terus diupayakan dengan harapan kasus segera melandai bahkan zero.”sebutnya.
Terkait kasus anak yang meninggal di wilayah Puskesmas Tanjungsari diagnose rujukan dari RSUD Darsono ke Sardjito selain karena Demam Berdarah Dengue DBD disertai juga adanya diagnose efusi pleura atau Penumpukan cairan di antara jaringan yang melapisi paru-paru dan dada dan ileus atau penyumbatan usus yang menggambarkan ada tambahan penyakit selain Demam Berdarah Dengue.
“Pasien Demam Berdarah Dengue yang memiliki penyakit bawaan alias komorbid terutama bayi, anak, lansia wajib dirawat inap di fasilitas kesehatan meski tidak menunjukan tanda bahaya demi mencegah kesehatan memburuk.”pesannya.
Gejala awal dari penyakit DBD adalah sakit kepala, demam tinggi yang mendadak, nyeri saat menggerakan bola mata, muntah, badan terasa lemah dan lesu, timbul bintik merah pada kulit, dan kadang disertai mimisan dan tinja campur darah.
Dinas Kesehatan berupaya melakukan penurunan angka kejadian DBD hingga zero alias nol kasus kematian dari wilayah Kabupaten Pacitan.
Untuk mencapai target nol kasus, pemerintah melakukan berbagai upaya, antara lain dengan melakukan penguatan sistem surveilans serta manajemen kejadian luar biasa, penguatan tatalaksana secara komprehensif, meningkatkan partisipasi dari kemandirian masyarakat, meningkatkan komitmen pemerintah pusat maupun daerah serta partisipasi mitra dan multi sektor, mengembangkan kajian penelitian serta inovasi untuk penetapan kebijakan pengendalian demam berdarah dengue kedepannya.
Sebagai wilayah endemis DBD Kabupaten Pacitan tidak pernah luput dari kasus DBD. Setiap tahunnya berdasarkan kondisi tersebut Dinas Kesehatan selalu berupaya untuk promosi penerapan pola hidup bersih dan sehat melalui media, sosialisasi secara langsung pendamping pemberantasan sarang nyamuk dan gerak cepat foging apabila diperlukan.
“Tahun 2024 peningkatan kasus DBD merata di seluruh Kabupaten di Jawa Timur, meski secara jumlah Pacitan tidak sebanyak kabupaten lain.”tutupnya.
Reporter:Asri