Pihak Damkar membantu mengerahkan empat armada untuk memadamkan kebakaran gudang sembako milik Dwi Agus Arianto Hidayat yang terjadi pada pukul 13.30 WIB dengan kerugian ditaksir lebih dari Rp,200 juta. Sementara penyebab kebakaran masih diselidiki pihak berwajib.
“Setengah dua kita dilapori gudang sembako gemah ripah terbakar. Saat kebakaran tidak ada yang menunggu gudangnya. Saat Damkar dikabari api sudah dalam kondisi besar. Kita meluncurkan 4 armada untuk pemadaman. Alhamdulillah setengah jam kemudian api bisa dipadamkan.”ucap Sugito Kabid Damkar Satpol PP saat dkonfirmasi.
Kerugian dari dagangan yang tersimpan didalam gudang dan bawonan sekitar Rp.200 juta lebih.
“Tidak ada korban jiwa, saat terbakar gudang tidak ada orangnya.”ungkapnya.
Gito mengungkapkan awalnya warga yang tinggal di dekat gudang sembako melihat kepulan asap dari dalam gudang. Saat dicek bersama beberapa orang api sudah membesar, asap tebal hitam membumbung tinggi.
Warga akhirnya menelpon pihak Damkar. Kedatangan Damkar ke tempat kejadian perkara keberadaan api sudah membesar.
Kristanto Waluyo warga sekitar tempat kejadian menuturkan ada kepulan asap sekitar pukul 13.00 WIB. Melihat itu warga segera memadamkan api yang diduga bersumber dari halaman gudang. Saat itu gudang dalam keadaan terkunci.
Pacitan sudah memasuki musim kemarau, warga yang membangun gudang atau gedung untuk lebih meningkatkan kewaspadaan bahaya kebakaran, terlebih di lingkungan dengan tumbuhan ilalang akan snagat mudah tebrkaar apabila terkena bahan yang mudah terbakar.
Kabid Damkar mengingatkan pemilik gudang dan bangunan harus punya apar. Sebagai upaya penyelamatan pertama saat terjadi kebakaran. Apar menjadi penting untuk antisipasi terjadinya kebakaran seperti gudang atau gedung. Damkar ingatkan lagi untuk lebih waspadai kebakaran dimusim kemarau.
“APAR sifatnya harus wajib, sebab pacitan rawan kebakaran saat musim kemarau panjang. Seminggu ini saja sudah ada dua lokasi, kemaren di Punung. Sedangkan dari hasil pantauan gudang maupun gedung yang terbakar selama ini ada yang belum peduli akan hal ini.”ingatnya.
Reporter:Asri