Lurah Ploso Aswin Rikha Wijaya saat mendapatkan laporan ditemukan sejumlah warganya terdampak Demam Berdarah Dengue (DBD) turun ke titik penemuan penderita di RT 03 dan RT 04 Lingkungan Ngampel sekaligus melakukan Penyelidikan Epidemiologi PE dengan kader juru pemantau jentik, petugas puskesmas tanjungsari serta ketua rt 04 lingkungan ngampel.
Tidak cukup ikut turun Penyeidikan Epidemiologi sisir lingkungan bersama jumantik, Lurah Ploso Aswin Rikha Wijaya menindak lanjuti langsung menyampaikan himbauan tertulis kepada seluruh Ketua RW Kelurahan Ploso agar melakukan kerja bakti bersama sama di lingkungan masing - masing berfokus pada pemusnahan jentik-jentik nyamuk PSN yang dilaksanakan serentak, Minggu 21 April 2024.
Ajakan kerja bakti bersama sama basmi sebaran nyamuk aedes aygepthy tersebut memang tidak berlebihan mengingat Kelurahan Ploso khususnya Lingkungan Ngampel merupakan daerah endemis demam berdarah.
Diketahui, wabah yang terus bersiklus ini menyerang warga Kelurahan Ploso diantaranya Temon 1 orang, Kebon 4 orang, Ngampel 7 orang total capai 13 orang yang terdampak DBD. Angka tersebut fluktuatif bisa tambah bisa juga turun karena penyebaran nyamuk aedes aygepthy sangat cepat.
Untuk melawan DBD meluas, masyarakat harus aktif memberantas sarang nyamuk dengan membersihkan lingkungan dan genangan air yang menjadi sarang perkembangbiakan. Minggu pagi seluruh warga RT 04 Ngampel Ploso kompak bersatu padu membersihkan sumber yang diduga dipakai jentik nyamuk berkembang biak.
Setelah selesai PSN, Senin tanggal 22 April 2024, Dinas Kesehatan menjadwalkan dilakukan foging sementara disekitaran titik ditemukan penderita DBD.
“Warga dihimbau aktif lakukan PSN dengan menguras, menutup, dan memanfaatkan kembali barang bekas, harapan kita warga bisa bersatu padu untuk membersihkan lingkungannya dan genangan air yang menjadi sarang nyamuk.”tutur Ketua RT 04 Ngampel.
Reporter:Asri