Kemaren jelang ramadhan dalam sepekan ada kejadian 3 orang nekat gantung diri karena faktor himpitan ekonomi dan penyakit menahun tak kunjung sembuh.
Sepanjang tahun 2022 kasus bunuh diri di Pacitan tercatat 16 kasus yang dilaporkan ke kantor polisi. Kemudian sepanjang tahun 2023 tercatat 11 kasus. Adapun awal tahun 2024 belum genap sebulan sudah ditemukan 3 kejadian warga bunuh diri.
Bunuh diri itu bukanlah solusi dari permasalahan namun justru akan menjadi permasalahan baru, baik itu bagi keluarga maupun lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu KH Sutrisno berpesan kepada seluruh warga masyarakat pacitan dalam setiap mengisi pengajian agar tingkatkan ketaqwaan meskipun dihadapkan pada kondisi serba sulit, entah itu karena penyakit tak kunjung sembuh atau harga kebutuhan yang serba mahal.
“Saya sedih sekali menjelang ramadhan ini banyak orang gantung diri. Akan seperti itulah bahaya manusia dengan mengakhiri bunuh diri akan menjadi orang yang tidak manusia pada akhirnya, mereka tidak akan mendapatkan surga, baunya surga pun tidak,”katanya.
Bunuh diri itu merupakan salah satu dosa besar dalam Islam. Namun tak jarang, orang melakukan bunuh diri karena mengidap gangguan kesehatan mental seperti depresi.
Apapun kondisinya saat itu secara umum, bunuh diri merupakan tindakan yang diharamkan dan tergolong sebagai dosa besar di dalam Islam. Meraka tidak tahu bahayanya bunuh diri akan diganjar hukuman di neraka jahanam.
Orang sering tidak menyadari endingnya manusia hidup itu di akherat bukan di dunia. Tempat kembali orang orang bertaqwa sebenarnya ada di akherat dimana hidup penuh kesenangan dan merasakan berbagai kenikmatan dan kegembiraan di dalamnya.
Orang yang bunuh diri ancamannya adalah neraka. Hal ini ditegaskan dalam Shahih Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah RA dari Nabi Muhammad SAW.
“Orang bunuh diri itu tidak tahu akan bahanya bunuh diri dalam Islam, kalau mereka tahu akan berpikir ngati ati bertindak nekat akhiri hidup dengan gantung diri,”tegasnya.
Ketua PCNU Pacitan KH Sutrisno menuturkan dalam penderitaan lebih baik warga mendekatkan diri kepada Tuhan sambil terus bertawakal. Di himbau agar warga tidak melakukan aksi nekat mengakhiri hidup sia sia dengan cara bunuh diri.
“Beberapa amalan yang ditolak surga itu satu diantaranya bunuh diri, utang, sombong, memutuskan persaudaraan, durhaka pada orang tua.”himbaunya.
Sementara selama menjabat Ketua PCNU Pacitan, KH Sutrisno akan kembali menghidupkan Istghosah ditengah tengah warga Nahdatul Ulama (NU). Amaliyah NU itu harus dilestarikan dan digelar di berbagai kesempatan.
“Ulama terdahulu telah mengajarkan agar kita tidak hanya percaya atau mengimani segala sesuatu yang tampak oleh panca indra semata, namun diluar penglihatan manusia dan diluar kemampuan pikiran manusia juga harus diimani misalnya fadhilah istighosah.”tutupnya.
Reporter:Asri