“Jika di angka absolut kan berarti masih tersisa 7207 orang di pacitan saat ini yang menganggur atau tidak bekerja.”katanya. Kemudian jika dilihat berdasarkan jenis kelamin, jumlah pengangguran di Pacitan itu lebih banyak didominasi laki laki jika dibandingkan perempuan.
Mengapa di pacitan laki laki lebih banyak menganggur dibanding perempuan? Dalam bekerja laki laki itu ternyata sering pindah pindah tempat karena tidak cocok.
Menurut BPS Pacitan, pengangguran itu ada empat kriteria diantaranya menganggur karena masih cari cari pekerjaan bukan karena putus asa atau bukan nganggur nganggur banget. Ada yang menganggur karena masih mempersiapkan usahanya.
“Kriteria orang dikategorikan nganggur itu yang benar benar sudah putus asa, nganggur karena sedang mencari pekerjaan, dia sedang mempersiapkan usaha dan sudah diterima bekerja tapi belum mulai bekerja.”ungkapnya.
Konsep BPS siapapun yang bekerja satu jam itu sudah dianggap bekerja. Selama satu minggu orang bekerja selama 1 jam saja dianggap masuk kategori bekerja.
Fenomena sektor pertanian yang sudah bergerak membaik menjadi penyumbang terbesar membantu turunnya angka pengangguran di Pacitan. Disusul kondisi industri yang sudah mulai aktip kembali termasuk perdagangan juga semakin menggeliat yang membantu turunnya pengangguran mencapai 1,83 persen.
Adapun persentase penduduk miskin 2023 mencapai 13,65 persen dengan garis kemiskinan 352606 rupiah. Angka tersebut menurun 13,80 persen jika dibandingkan tahun 2022 sebesar 13,65 persen pada Maret 2023.
“Sampai Maret 2023 penduduk miskin di pacitan masih tersisa 76,20 ribu jiwa. Adapun warga yang tersisa masih menganggur ada 7207 orang.”pungkasnya.
Reporter/Penulis:Asri