“Kita mohon tambahan alokasi saat sekarang yang tadi belum berhasil karena harus merubah system usulan mohon di perioritaskan. Semestinya wilayah Tulakan dapat alokasi yang lebih.”kata Handoyo Aji.
Melihat jatah kuota pupuk subsidi di Kecamatan Bandar lebih banyak dibandingkan wilayah Kecamatan lain, Handoyo Aji menuding ada mafia pupuk di Pacitan. Mereka mendesak aparat penegak hukum mengusut tuntas dugaan kejahatan ekonomi secara sistemik atau dugaan adanya mafia pupuk yang mematikan kehidupan petani.
“Kita memprediksi daerah daerah perbatasan itu mudah selundupkan. Jadi kita mencurigai ada mafia mafia pupuk yang selama ini amanlah. Pagu pupuk wilayah kami ini sebagian bisa bocor keluar daerah.”ungkapnya.
Jika tuntutan pengunjuk rasa kali ini tidak direspon cepat dan tidak dipenuhi, Handoyo mengancam akan lakukan aksi dengan mendatangkan massa lebih banyak lagi.
“Jika tuntutan kami tidak dilaksanakan, kami akan melakukan aksi dengan mengerahkan massa lebih banyak lagi.”kata orator Handoyo Aji disertai teriakan takbir.
Sementara Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Pacitan Sugeng Susanto menanggapi tuntutan pengunjuk rasa tidak bisa berbuat banyak. Karena masih menunggu dibukanya system e-Alokasi terkait permasalahan pupuk bersubsidi untuk kemudian lakukan Realokasi.”Kalau nanti aplikasi di sistem Pusat sudah dibuka kita baru bisa lakukan Realokasi untuk kita perbaikan data. Hanya itu yang bisa kita lakukan. Dan kita sudah kirimkan surat usulan untuk permohonan pembukaan e-Alokasi. Hanya itu yang bisa kita lakukan.”ucapnya.
Sementara terkait tuntutan digantinya petugas penyluh, Sugeng akan lakukan teguran kepada yang bersangkutan dan mengevaluasi kinerja setidaknya dengan mutasi.
Sementara itu Purwanto salah satu pengunjuk rasa menuturkan, selama tiga tahun mereka menggunakan pupuk kandang telek ayam namun hasil panen jelek.
“Dengan pengurangan kuota pupuk subsidi ini benar benar mengakibatkan sulitnya pupuk subsidi dicari dan menimbulkan kerugian petani.”ujarnya.
Kabul salah satu pengunjuk rasa mengungkapkan, petani Desa Ketro Tulakan sudah tiga tahun sama sekali tidak dapat pupuk subsidi, tahun ini dapat jatah hanya 15 kg. mereka memilih pupuk kimia karena kalau menggunakan pupuk kandang butuhnya harus lebih banyak.kalau tidak banyak tidak mempan.
“Kami petani dusun weru dan dusun dadapan desa ketro Kecamatan Tulakan meminta pejabat daerah memberikan perhatian lebih atas keprihatinan kami. Karena pejabat daerah tersebut dibayar melalui keringat rakyat.”ungkap Kabul.
Merasa tidak puas dengan hasil jawaban dari pejabat Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Pacitan suasana menjadi memanas. Pengunjuk rasa berencana gembok pintu kantor. Namun tindakan itu dapat dicegah petugas kepolisian.
Pengunjuk rasa akhirnya bubar setelah Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Sugeng Santoso berjanji akan mengupayakan seluruh petani Ketro Tulakan masuk dalam sistem data penerima pupuk bersubsidi aplikasi e-Alokasi dan menambah jatah kuota untuk wilayah Tulakan sesuai kebutuhan petani dengan catatan sesuai regulasi yang ditentukan.
“Kebijakan e-Alokasi dan kartu tani untuk memperkuat penyaluran pupuk bersubsidi sehingga tidak diselewengkan.”pungkas Sugeng. Untuk diketahui, alokasi pupuk bersubsidi tahun 2023 untuk komoditas padi, jagungm kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, kopu, tebu dan kakao. Jadi ada 9 komoditas.
Data Realisasi pupuk per Kecamatan angka akumulasi sampai bulan September 2023. ALokasi 14.546.000 dengan rincian, UREA 8.043.593. NPK alokasi 8.098.000 realisasi 5.148,338.
Rekapitulasi Penyaluran Pupuk Bersubsidi tahun 2023 Tingkat Kabupaten. Alokasi UREA 14.546,000 penyaluran kios 8.043,593. Alokasi NPK 8.098,000 penyaluran kios 5.148,338.
Reporter/Penulis:Asri