Penurunan angka kemiskinan tersebut dibilang Wakil Bupati Pacitan Gagarin wajar.
“Jadi gini perekonomian kita mulai pertumbuhan tapi kemiskinan kita penurunannya kecil. Saya piker itu wajar karena mengingat kita hampir dua tahun berturut turut di hempas badai covid. Di tahun 2024 saya yakin kemiskinanakan turun signifikan lagi dibandingkan tahun 2022.”ucapnya saat ditemui usai Paripurna di Gedung DPRD, Jumat 27 Oktober 2023 agenda penyampaian pemandangan umum fraksi terhadap nota keuangan bupati RAPBD tahun anggaran 2024.
Target Bupati Aji angka kemiskinan turun 12,87 persen pada tahun 2024 dan setiap tahun alami penurunan ikut dikuatkan Wakil Bupati Gagarin.
“Kalau ditanya yakinkah satu tahun terakhir kepemimpinan Aji-Gagarin kemiskinan akan turun sesuai target. Satu tahun terakhir kepemimpinan Aji-Gagarin ada target kemiskinan jelas itu sesuai RPJMD yang ada.”tegasnya.
Lalu apakah APBD 2024 juga memfokuskan perioritas penurunan kemiskinan, Wabup Gagarin menjelaskan APBD 2023 ini saja selain program dari pusat yang masuk pacitan kaitannya dengan penanganan kemiskinan ekstrim pemerintah daerah juga menambah anggaran terkait kemiskinan itu sendiri.
“Kita juga berusaha menarik dari teman teman di DPR RI dikomisi yang membidangi. Banyak upaya kita lakukan hanya saja memang pemasalahan yang kita hadapi ini karena kemaren itu bisa dikatakan ada gempuran covid akhirnya banyak dampak yang berkepanjangan dan bertumbuh itu perlu waktu tidak serta merta, sekarang tumbuh sekrang pula ekonomi meningkat otomatis pula kemiskinan turun.tidak begitu, butuh waktu.”ujarnya.
Salah satu faktor pandemi covid menyebabkan penurunan kemiskinan hanya sedikit yaitu 0,15 persen juga di iyakan Wisma Eka Nurcahyanti Kepala BPS Pacitan saat dikonfirmasi Jumat 27 Oktober 2023.
“Kalau dari kami normatif saja itu penyebab penurunan kemiskinan 0,15 persen. Mungkin juga iya dari efek covid yang sudah semakin hilang,sector riil semakin bagus perkembangannya. Dan juga ada bantuan sosial yang di gelontorkan.”ucapnya.
Dalam kesempatan berbeda Bupati Indrata Nur Bayuaji bersyukur dengan angka penurunan kemiskinan 0,15%. Namun dirinya belum puas dengan kinerja Organisasi Perangkat Daerah.
“Perlu akselerasi semua pihak penanganan kemiskinan terkait penanganan kemiskinan tak hanya tanggung jawab pemkab. Seluruh pemangku kepentingan di setiap tingkatan wajib cawe cawe menurunkannya. Termasuk kades yang memiliki wewenang mengatur kebijakan di wilayah yang di pimpinnya. Semua harus bekerja keras menurunkan angka kemiskinan.”katanya.
Strategi pemerintah daerah setiap tahun turun angka kemiskinan guna mencapai target kemiskinan 12,87 persen pada tahun 2024.
“Program utama untuk menghapus kemiskinan melalui kegiatan bansos, jaminan layanan kesehatan melalui PBI BPJS, stimulant, jamban sehat, program keluarga harapan. RTLH dan masih banyak lagi bantuan sosial dari daerah, Provinsi maupun Pusat.”ungkap Bupati Aji.
Reporter/Penulis:Asri