Keenam perahu jenis kapal motor (KM) Madona dengan Nahkoda Rion dan ABK Rohman, KM Ratu Adil dengan Nahkoda bernama Khoiri dan ABK bernama Naim dan Suri. KM Palapa dengan Nahkoda Opik dan ABK bernama Munir, KM Brandon Baru dengan Nahkoda Lamidi dan ABK bernama Martoyo, KM Jadi Mulyo Nahkoda Katiran dan ABK Purnomo, KM Barokah dengan Nahkoda Dasar dan ABK Gunawan.
“Mereka itu akan mencari layur di wilayah perairan laut pacitan, kapal ditinggalkan ditengah oleh abk nya saat air surut. Sekira jam 11.00 WIB menjelang air laut pasang datang angin dan gelombang tinggi, jangkar mereka kalah, karena perahu tidak ada penghuninya, perahu itu langsung hanyut kayak ditiup angin saja dan langsung terdamparlah di pantai pacitan.”ungkapnya.
“Satu kapal terdampar di Pantai Tamperan yaitu KM Barokah. Sedangkan 5 kapal terdampar di Pantai Teleng Ria Sidoharjo Pacitan. Pada saat kejadian tidak ada awak kapal yang berada di dalam kapal, seluruh kapal ditinggalkan awaknya.”katanya.
Dari kejadian tersebut dilaporkan tidak ada korban jiwa. Namun hampir semua kapal mengalami kerusakan terutama badan kapal. Untuk evakuasi kapal kemaren mendatangkan alat berat eksavator milik Dinas PUPR.
“Semuanya sudah bisa dievakuasi dan saat ini perahu yang pecah lambung sudah diperbaiki.”ujarnya.
Menurut laporan Kamladu Pacitan untuk saat ini kolam labuh di pantai tamperan sedang penuh karena banyak kapal yang memilih bersandar dengan kondisi cuaca yang tidak menentu.
“Nelayan lebih banyak yang mangkal menunggu cuaca bagus. Sehingga tampak kolam labuh penuh saat ini. Himbauan kami untuk nelayan saat cuaca seperti saat ini agar lebih berhati hati saja. Saya yakin nelayan lebih paham dan lebih tahu akan kondisi cuaca, kapan harus melaut dan kapan harus berhenti melaut.”tutupnya.
Reporter/Penulis:Asri