“Ini kalau tidak salah saya baca terakhir itu sekitar 178 bangunan pemerintah dan warga. Ini masih kita perbaharui terus. Tadi saya koordinasi dengan diknas data yang di kami 11 yang rusak bangunan sekolah.”jelasnya.
Kepala Pelaksana BPBD Pacitan Erwin Andriatmoko menuturkan dari 178 bangunan rusak tersebut bervariasi. Untuk rusak berat ada 5 bangunan, yang terbanyak jumlah laporan rusak ringan. Dari kerusakan bangunan akibat gempa Bantul tersebut estimasi kerugian mencapai kisaran Rp. 2,1 miliar.
“Rusak berat jika mengacu pada standart Provinsi untuk yang rusak berat dapat Rp.50 juta, rusak sedang Rp.25 juta, rusak ringan Rp.15 juta. Jika dikalkulasi bisa mencapai Rp.2,1 miliar kerugiannya.”tuturnya.
Bpbd Pacitan melakukan langkah langkah penanganan untuk dampak gempa bantul tersebut. Salah satunya mengusulkan bantuan ke Pusat maupun Provinsi. Selain itu juga sudah dianggarkan dalam dana Bantuan Tak Terduga (BTT).
“Langkah Kita terus berusaha koordinasi dengan bpbd provinsi maupun pemerintah pusat terutama kaitannya dengan penanganan bangunan rusak. Kemaren pacitan juga dapat kunjungan dari BNPB.”ungkapnya.
Terkait gempa Bantul yang membuat panik warga di pacitan itu, BMKG mengatakan bahwa gempa bantul alarm zona subduksi selatan jawa masih aktif.
Reporter/Penulis:Asri