Data Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan menyebut dari jumlah lembaga sekolah dasar dan SMP negeri se-Kabupaten Pacitan sekitar 30 persennya kondisi masih memerlukan perhatian lebih. Dengan artian rusak.
“Diknas mendata sekolah secara umum 70 persen jauh lebih baik di banding sekolah di daerah lain. Memang ya masih ada 120 sekolah perlu dapat perhatian. Meskipun kondisi nya rusak akan tetapi masih bisa digunakan untuk proses pembelajaran.”katanya.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan Budiyanto mengaku belum siap merenovasi semuanya, namun demikian diknas akan evaluasi keseluruhan sekolah yang rusak dan tahapan pembangunan melalui intervensi dana alokasi khusus (DAK) maupun dana alokasi umum (DAU).
“Sembari menunggu renovasi sebaiknya teman teman di satuan lembaga sekolah itu ya kalau rusak ringan misalkan genteng jatuh 1 atau bocor diperbaikai dengan pemberdayaan lembaga sekolah, tujuannya agar tidak membahayakan murid saat berada di sekolah. Memperbaiki keruskan yang sedikit agar tidak meluas.”ujarnya.
Dilanjutkan Budiyanto, Salah satu diantara sekolah yang mendesak dapat perbaikan sekolah dasar negeri Sembowo Kecamatan Sudimoro. Selain itu juga ada sekolah dasar di wilayah Tulakan.
Diknas sudah memberikan aplikasi kemudahan untuk melapor jika kondisi sekolah rusak, hanya saja tidak semua sekolah melakukan. Sehingga, struktur bangunan sekolah disangka masih bagus justru mengalami kerusakan didalam. Bahkan beberapa sekolah dilaporkan dilakukan renovasi terakhir sudah puluhan tahun lalu.
“Kerusakan bangunan sekolah itu tak dapat di elak memang, tiap tahun pasti ada saja yang rusak. Dan itu jadi konsen kita.”lanjutnya.
Selain kerusakan gedung sekolah, satuan sarana prasarana (sarpras) sekolah yang belum ideal sesuai standart sekolah kota, seperti belum punya ruang khusus perpustakaan. Bahkan ada yang belum punya toilet dan pengairan bersih ikut menambah deret panjang ‘PR’ bagi Dinas Pendidikan Pacitan.
Selama ini satuan lembaga sekolah di tingkat sekolah dasar membuat perpustakaan dengan cara sekat ruang, Kebutuhan ruang komputer juga belum ada.
“Kita yakinkan bahwa pendidikan itu tugas kita bersama , ada pemerintah, sekolah, orangtua dan masyarakat. Kontribusinya bagaimana untuk kemajuan pacitan.”pungkasnya.
Reporter/Penulis: Asri