Besaran SILPA tersebut terungkap saat Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2022 di gedung DPRD saat digelar Rapat Paripurna, Senin(12/6/2023).
Prabowo pimpinan sidang paripurna menilai silpa APBD 2022 terlalu tinggi. Padahal jika anggaran dapat dioptimalkan dengan baik realisasinya, tentu akan berpengaruh terhadap pendapatan asli daerah (PAD) dan penurunan jumlah penduduk miskin. Lanjut Prabowo Ini harusnya menjadi cambuk bagi OPD untuk menggenjot lagi serapan anggarannya.
“Kami intinya bahwa nanti perencanaan APBD itu diproyeksikan dengan lebih cepat lagi sehingga SILPA nya itu jangan sampek terlalu besar.Meskipun SILPA itu ada yang tidak diprediksi.contohnya, dana transfer dari pemerintah pusat. Memang itu kita gak bisa, realisasinya ternyata APBN lebih baik.”ujar Prabowo
Menanggapi SILPA APBD 2022 terlalu tinggi,Prabowo dari fraksi Golkar akan melihat, kalau itu disebabkan kegiatan kurang maksimal tentu akan berikan rekomendasi setidaknya maksimalkan kinerjalah untuk Organisasi Perangkat Daerah (OPD, jangan sampai terjadi silpanya terllau tinggi.
Dalam kesempatan yang sama Sekretaris Daerah Heru Wiwoho mengungkapkan, SILPA ini ada dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dan yang terbanyak diketahui dari sisa tender.
“Ya,yang terbanyak itu dari sisa tender.”ungkap Heru Wiwoho
Pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja daerah tahun anggaran 2022 di laporkan Bupati Aji secara rinci, pendapatan daerah sebesar Rp 1 Triliun lebih, Belanja dana transfer Rp. 1 Triliun lebih. Pembiayaan terdiri dari penerimaan pembiayaan Rp.181 miliar lebih sekian, pengeluaran pembiayaan Rp. nol rupiah atau 0,00%.
Reporter/Penulis: Asri