Data Dinas Tanaman Pangan dan Pertanian Kabupaten Pacitan Bidang Kesehatan Hewan menyebutkan, seluruh wilayah kecamatan di kabupaten pacitan kasus virus lumpy skin disease (LSD) meluas. Tercatat per hari ini 200 ekor sapi terserang virus lsd. Sebagian sembuh, namun demikian ada yang harus di potong paksa.
Diakuinya, serangan lsd melesat karena perhatian dinas lebih ke vaksin dan memutus rantai penyebaran PMK, sehingga perhatian terhadap kasus lsd teledor.
“Karena fokus di pmk,lsd teledor penanganannya sehingga kasus tinggi.”Katanya
Ditambahkan drh Kushandoko,kewaspadaan harus di tingkatkan untuk lsd. Meski lsd meningkat jelang idul kurban akan tetapi belum dan tidak akan menutup pasar hewan. Hanya saja hewan yang dijual belikan di pasar hewan haruslah hewan sehat.
“Karena kasus merata seluruh kecamatan kena, kita tidak menutup pasar hewan. Sebagai langkah terbaik yang kita lakukan dengan kondisi seperti saat ini, dibatasi untuk hewan sehat saja yang boleh di jual ke pasar hewan.”imbuhnya
“Menghindari adanya penyebaran penyakit dari pasar hewan, ketika pasar terjadi paningkatan permintaan jika tanpa kita awasi ternak sakit akan masuk kepasar dan jadi sumber penularan baru.”jelasnya
Pmk penyakit mulut dan kuku bisa menyebar melalui udara. Kalau lsd melalui vektor adanya gigitan nyamuk, lalat penghisap darah caplak. Jangkauan penyebarannya sulit diprediksi.
Dari pengalaman tidak semakin menyebar kalau di vaksin pmk, tapi kalau lsd penyebaran melalui fektor, menggunakan langkah seperti pada pmk belum terlalu efektip.
“Untuk vaksin lsd kita sangat minim, baru dapat 4 ribu dosis dalam 2 tahun ini, capaian vaksin lsd kita akui memang sangat sangat rendah.Harusnya kita ini ada 70 ribuan dosis. Sapi kita itu diatas 99 ribu ekor, sedangkan kerbau populasi kita 100 ekor sangat sedikit.
Lalu bisakah daging sapi atau kerbau yang terserang lsd dikonsumsi. Menurut drh Kushandoko, masih bisa asalkan kondisi daging tidak menghitam.Lsd itu menyebabkan kerusakan daging.
“Ketika kulitnya terkena cacar sapi bisanya tembus sampai daging, daging warna hitam. Masih bisa dikonsumsi karena tidak menular ke manusia.Kalau kerusakan sudah parah sampai tembus daging sebaiknya tidak dikonsumsi.”pungkasnya
Reporter/Penulis: Asri