Jika penjual bunga tabur memilih membuka lapak di sepanjang pinggir jalan raya, beda halnya dengan Mak Inem warga Pringkuku ini tetap bertahan menjual bunga tabur di dalam pasar minulyo. Alasanya, Mak Inem sudah punya pelanggan khusus. Sehingga para pelanggannya yang menghampiri.
Mak Inem bertahun tahun sebagai pedagang bumbu dapur cabe dan empon empon di pasar minulyo, namun karena meningkatnya pembeli bunga tabur pada jelang ramadhan, Ia rela beralih menjadi penjual bunga tabur selama dua pekan terakhir.
Baru jelang puasa saja berkah bulan ramadhan itu sudah bisa dirasakan oleh sejumlah penjual bunga tabur musiman di pacitan. Mak Inem mengaku menekuni jualan bunga tabur jelang ramadhan ini sudah bertahun tahun lamanya.
“Saya itu sudah lama lho…jualan bunga tabur itu puluhan tahun pokoknya. Jadi meski jualan saya didalam pasar nggak kehilangan pembeli. Kan sudah punya pelanggan.”ungkapnya dengan muka gembira
Sementara itu Bu Agus salah satu pelanggan pembeli bunga tabur Mak Inem mengatakan jika menu bunganya lebih lengkap dan harganya juga lebih murah.
“Saya kalau beli tidak bungkusan, tapi per kresek sekaligus. Nggak telaten saya kalau perbungkusan. Soalnya banyak makam keluarga yang harus diziarah. Disini macam bunganya lengkap. Saya sudah langgan bertahun tahun.”kata Bu Agus
Mak Inem menjual bunga tabur sebungkus dengan harga Rp.2500;. Bungkusan bunga tabur itu menggunakan daun pisang.
Seperti diketahui, tabur bunga saat ziarah kubur sudah dilakukan sejak lama, penggunaan bunga saat ziarah kubur sendiri mengandung alasan sederhana, aromanya yang wangi.
Semakin mendekati bulan puasa, ternyata pembeli bunga tabur mulai ramai. Entah itu di pinggir jalan ataupun di pasar tradisional.
“Didalam bunga tabur itu diantaranya ada daun kenanga, bunga mawar, minyak sriti, dan butiran bedak tabur. Ada juga kembang boreh.”sebut Mak Inem
Hanya saja yang dikeluhkan Mak Inem, saat ini harga bunga naik dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya. Tahun ini bunga mawar sekeranjang seharga Rp. 300. 000 itupun dapatnya diluar pacitan seperti boyolali dan magetan.
“Bunga bunga ini saya dapatkan dari tetangga, tapi lebih banyak saya beli dari luar pacitan. Pembeli itu yang disukai mawar mungkin wangi dan punya kelopak banyak.”pungkasnya
Reporter/Penulis:Asri