“Tidak ada tanda tanda bahwa gunung bawah laut di pacitan itu gunung berapi seperti yang dikhawatirkan warga, akan tetapi lebih pada kenaikan topografi akibat ada tunjangan dari lempeng Indo-Australia. Desakan nya naik keatas, gitu…? Sejauh ini belum ada potensi bahaya terhadap kenampakan itu.”jelasnya
Seperti diketahui, sebelumnya BIG menemukan gunung bawah laut di perairan Pacitan saat sedang melakukan survey. Disebutkan tingginya mencapai 2.200 meter, berada di kedalaman sekitar 6.000 meter, dengan puncak pada 3.800 meter di bawah permukaan laut.
Mengkutip dari penjelasan professor dan peneliti di tanah air, lanjut Yosep, gundukan yang sudah mencapai ketinggian lebih dari 1000 meter bisa dikatakan gunung. Adapun gunung bawah laut itu ternyata sudah dimulai sejak puluhan juta tahun. Penemuan gunung bawah laut itu ternyata tidak hanya di perairan Pacitan saja.
Sementara untuk penamaan gunung itu tidak sembarangan saja, akan tetapi harus melalui proses yang diatur dalam peraturan pemerintah Nomer 2 Tahun 2021. Ada usulan dari Pemkab, ada proses penelaahan kabupaten dan tingkat pusat.
Seperti diketahui, bupati pacitan Indrata Nur Bayuaji sudah mengusulkan nama ‘Jogo Jagat’ untuk gunung bawah laut yang baru ditemukan tersebut.
Usulan nama gunung tersebut kemudian akan dibahas tim penelaahan tingkat pusat pada tanggal 6 sampai 10 Maret 2023. Apakah usulan dari Bupati itu bisa diterima oleh tim. Sehingga kalau bisa diterima oleh tim baru akan diumumkan dan dibakukan.
“Jadi kalau bentuknya sudah jelas, ada koordinat perlu diberi nama. Sebab unsur bawah laut, di dasar laut itu adalah unsur pembentuk tatanan wilayah Negara Republik Indonesia. Karena itu nanti akan diplot di peta bumi Indonesia supaya diketahui masyarakat. Lalu kenapa saya perlu sowan ke Bupati, karena ini berada di wilayah Kabupaten Pacitan sehingga pemerintah pacitan perlu mengetahui ternyata di pacitan ada unsur gunung bawah laut, yang perlu diberi nama.”pungkasnya
Reporter/Penulis: Asri