Salah satu penyebab munculnya kasus demam berdarah diduga karena kurangnya kebersihan lingkungan di masyarakat yang menyebabkan nyamuk aedes aegypti mudah berkembang biak. Cuaca kadang panas kadang hujan justru membuat kelengahan warga akan kebersihan lingkungan terutama adanya genangan air.Hal itu di sampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan dokter Hendra Purwaka saat dikonfirmasi.
“Iya memang benar, awal tahun ini ada 10 kasus DBD yang dilaporkan puskesmas. Namun kalau berbicara data dibandingkan bulan yang sama tahun yang lalu kita lebih rendah. Tapi ingat kita harus tetap waspada. Kita antisipasi dengan kesadaran masyarakat melalui pemberantasan sarang nyamuk.”katanya
Diingatkan dokter Hendra Pacitan merupakan daerah endemis nyamuk aides aygepthy. Sehingga untuk kebersihan lingkungan itu perlu kerjasama semuanya.
Tidak menutup kemungkinan jumlah kasus DBD terjadi peningkatan dan penambahan jumlah. Karena kecenderungan kondisi faktor cuaca yang berubah ubah serta masih kurangnya kesadaran warga lakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN)
“Diawal tahun 2023 Januari-Februari serangan Demam Berdarah yang dibawa nyamuk aedes aegypti memasuki puncaknya.”ujarnya
Sementara dari data Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan demam berdarah kali ini menjangkiti balita hingga orang tua.
Sejumlah pasien demam berdarah masih menjalani rawat inap di rumah sakit umum daerah dr.darsono.
Di tegaskan dr. Hendra, demam berdarah dengue merupakan salah satu jenis penyakit menular yang taka sing lagi untuk warga Pacitan. Sebab, nyamuk aedes aegypti tersebut pada lima tahun lalu sempat membuat warga resah, sehingga warga Pacitan tidak boleh lengah kalau menjadi daerah endemis Demam Berdarah.
“Untuk Kabupaten Pacitan endemis demam berdarah itu justru berada di perkotaan. Terutama yang padat permukiman.”tegasnya
Lalu bagaimana DBD menular dari satu orang ke orang lain lanjut dr. Hendra, seekor nyamuk aedes aegypti akan menjadi pembawa virus dengue setelah menghisap darah orang yang mengidap DBD. Virus tersebut akan menyebar dalam tubuh nyamuk selama 8 hari hingga 12 hari sehingga nyamuk yang sudah terinfeksi dapat menularkan virus ke orang lain.
“Fase yang dialami seseorang setelah digigit nyamuk Aedes aegypti, empat hari pasca digigit nyamuk akan merasakan demam yang cukup tinggi hingga mencapai 400 C selama 1 hingga 3 hari.lalu fase kedua fase kritis pada hari ke-4 dan ke-5 suhu turun. Fase berikutnya membuat penderita DBD kembali demam. Namun fase ini merupakan tahap pemulihan yang membuat kadar trombosit kembali naik hingga normal kembali.”terang dr. Hendra
Dijelaskan dokter Hendra Purwaka, jika merasakan gejala demam tinggi mencapai 400 C, nyeri kepala berat, nyeri pada otot, sendi, tulang dan bagian belakang mata. Nafsu makan menurun, mual, muntah, adanya bercak merah dikulit segera datangi fasilitas kesehatan terdekat.
“Jangan sampai telat penanganan, karena DBD yang memburuk hingga mengancam keselamatan jiwa jika sudah pada tingkat sindrom syok dengue.”pungkasnya
Reporter/Penulis: Asri