“Kami warga yang berdampak merasa nggak nyaman pak, karena belum pernah disosialisasikan tentang laboratorium itu. Sebelumnya saya bertanya pada bapak bapak sendainya nanti kami minta tuntutan sebelum lab ini operasional. Kami minta bapak bapak anggota DPRD studi banding dulu.”katanya
“Sebetulnya, saya nggak begitu, nggak ada permasalahan, berhubung peralatan itu saya keberatan, kok ada peralatan segedhe itu dekat kamar saya, keluarga saya isteri saya takut tercemar racun dari limbah yang keluar dari blower itu. dan sampai alat itu dibangun tidak ada sosialisasi. Dengan alasan padat penduduk, saya mohon pak dipindah saja.”ungkapnya
Budi dalam audiensi nya dengan Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji di dampingi Sekda, Perwakilan Kejaksaan Negeri, Kepala Dinas Kesehatan dan Bagian Hukum Setkab Pacitan menuntut agar lokasi Lab dipindah saja.
Dalam audiensi tersebut Budi pertanyakan ijin awal titik bangunan Laboratorium agar bisa di buktikan kepada warga lingkungan sekitar.
“Ijin lingkungan bangunan Laboratorium tulung njenengan buktikan dulu. Pak Bupati saya mohon untuk segera memindahkan limbah di depan ini karena bisa meracuni warga, saya yakin banyak lahan yang dimiliki daerah masih kosong.”tanyanya
Sementara Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji di hadapan warga lingkungan Purwoharjo meminta maaf dan tidak mengelak jika belum memberikan sosialisasi pada warga sekitar terkait pembangunan Laboratorium Covid-19 ini inovasi teknologi ini.
“Saya atas nama pemerintah daerah minta maaf dan memang saya tidak mengelak belum ada sosialisasi.”tegasnya
Di tambahkan Bupati Aji, apa yang di sampaikan warga Lingkungan Purwoharjo tersebut merupakan hal wajar. Semestinya kalau ada teknolologi baru itu harus di sosilalisasikan terlebih dulu.
“Jadi saya sampaikan ke warga mari kita kawal bareng bareng pembangunan Labkesda agar semua aman. Niat Pemerintah baik untuk melayani masyarakat seluruh pacitan hanya saja kebetulan tempatnya di Baleharjo.”imbuhnya
Sebenarnya mulai heboh karena warga mengetahui ada bangunan besar inovasi teknologi penanganan Covid-19 yakni Laboratorium Biosafety Level 2 (BSL-2) berada satu area dengan Labkesda yang letaknya di lingkungan purwoharjo Kelurahan Baleharjo. Warga keberatan karena takut resah akan terdampak pencemarannya. Sehingga warga audiensi dengan Pemkab di halaman Laboratorium, Kamis(20/10/22).
Dalam audiensi tersebut, dengan alasan takut tercemar warga menolak dan menuntut agar Bupati memindahkan ketempat lain. Sementara Sekda Pacitan Heru Wiwoho akan mengevaluasi terkait keberatan warga tersebut dan akan melakukan studi banding lebih dulu sebelum di operasionalkannya laboratorium sesuai masukan dari warga.
“Baiklah bapak/ibu, kami setuju agar Dinkes melakukan studi banding ke daerah lain yang sudah dulu membangun bersama anggota DPRD. Tolong dokter Hendra diproses. Karena memang di Jatim ini hanya 2 Kabupaten yang belum memiliki laboratorium Covid-19 salah satunya Kabupaten Pacitan.”tutup Sekda Pacitan Heru Wiwoho
Editor: Asri