“Jatah tahun 2022 sekitar 23 ribu ton baru terserap 30 persen saja gak sampek.”kata Bagianto Kepala Bidang Sarana Prasarana dan Penyuluhan (DP2KP) Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Pacitan
“Dibilang langka juga tidak sebenarnya, cuma yang jadi bingung itu kan ada peraturan Menteri Pertanian yang baru itu, dimana sekarang ini, subsidi pupuk dikurangi. Dari 5 jenis pupuk menjadi 2 jenis pupuk yang disubsidi. Akhirnya, serapan rendah. Selain itu rendahnya serapan disebabkan juga karena distribusi. Kalau saya melihat masih banyaknya stok ketersediaan pupuk bersubsidi di Pacitan seakan akan petani merasa belum membutuhkan pupuk.”jelasnya
Kepala Bidang DP2KP Bagianto mengungkapkan, serapan pupuk bersubsidi di pacitan hingga pertengahan Agustus 2022 untuk jenis urea dari 17.120.000 ton, realisasi baru 5.111.960 (29,860%). Jenis NPK alokasi 11.429.000 realisasi 4979.549 (43,569%) Meskipun banyak dikurangi jenis pupuk yang masuk daftar subsidi namun hingga kini Bagianto mengklaim belum ada gejolak di tingkat petani di wilayah pacitan.
Di tambahkan Bagianto, sampai Agustus 2022, pihaknya belum mengajukan penambahan pupuk untuk tahun 2023.
“Kita belum pengajuan, ketersediaan pupuk subsidi tahun lalu masih banyak. Mungkin September nanti kita hanya mengajukan 2 jenis pupuk subsidi.”ungkapnya
Rendahnya serapan pupuk bersubsidi tahun ini diharapkan tidak mengganggu distribusi dan produktifitas pertanian.
Editor: Asri