Mereka ini mengungkapkan jika mereka sudah lulus seleksi dengan nilai di ambang batas passing grade tetapi hanya formasi kurang. Sehingga mereka ini kalah di perangkingan.
Untuk diketahui sisa 132 dari 352 guru passing grade tersebut belum terakomodir. Mereka merasa galau belum dapatkan SK karena alasan tidak adanya formasi.
“Guru yang lolos passing grade tapi belum dapat formasi itu ada 352 orang untuk sisa formasi di tahun 2021 ada 132, kami harapkan bertemu dengan wakil rakyat yang duduk di kursi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah bisa ikut memperjuangkan nasib p3k lolos passing grade dengan cara mendesak pemerintah daerah untuk mengakomodir yang lolos passing grade ini dibukakan formasi, paling tidak untuk yang lolos passing grade ini saja dulu.”ungkapnya
Yunus Hariadi Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM (BKP SDM) Kabupaten Pacitan menjelaskan, formasi dengan passing grade itu berbeda. Formasi nya 1041 kemudian yang masuk 911 yang mengundurkan diri 1 yang meninggal dunia 1 tinggal 909 dan masih ada sisa 132 masih kosong di sejumlah sekolah dasar (SD)
Yunus mengklaim sudah sering konsultasi dengan BKN terkait persoalan itu, karena daerah sifatnya hanya bisa menunggu sedangkan penentuan kewenangan pusat. Tidak salah jika p3k lolos passing grade disarankan untuk selalu sabar menunggu hasil keputusan dari pusat.
“Bagaimana proses nya bagaimana caranya kita belum tahu, akan kita bawa aspirasi mereka ini dalam rapat koordinasi nasional Kementerian Pendidikan di Surabaya tanggal 12 Juli 2022.”jelasnya
Sementara Roni Wahyono Ketua DPRD Kabupaten Pacitan menanggapi wajar keluhan p3k passing grade tersebut. Aspirasi rakyat harus disampaikan kepada wakilnya yang duduk di Gedung DPRD.
Pada intinya anggota DPRD juga mendesak Diknas bisa menyuarakan dan sekaligus memperjuangkan aspirasi guru p3k lolos passing grade ini dalam rakor nasional 12 Juli mendatang agar mendapatkan formasi.
Tidak dipungkiri jika ada perekrutan passing grade berarti daerahpun harus menyiapkan anggaran penggajian untuk guru sejumlah itu.
“Kami akan koordinasi dengan TAPD agar sekolah sekolah bisa terisi minimal dari teman teman guru yang sudah lolos passing grade. Saya mendorong daerah menerima teman teman passing grade ini tanpa tes.”pungkas Roni
Editor: Asri