Di katakan Pejabat Otoritas Veteriner Pemkab Pacitan dr.h Kushandoko, vaksinasi PMK di perioritaskan pada sapi perah. Sedangkan sapi potong akan dilakukan secara bertahap.
“Vaksinasi PMK kita dapat alokasi 2900 dosis. Dari jumlah 2900 tersebut, untuk yang 900 untuk sapi perah terkaver 100 persen. Sedangkan untuk yang 2 ribu dosis untuk sapi potong. Masih sekitar 2 persen dari jumlah populasi sapi potong yang bisa kita vaksin saat ini.”katanya
Target nya 100 persen populasi sapi perah semua tervaksin kecuali bagi sapi perah yang berumur di bawah 2 minggu dan sapi perah yang kondisinya sakit.
Menurutnya, selama sehari capaian vaksin 376 ekor. Vaksin tidak di berlakukan untuk sapi sehat yang berada satu kandang dengan sapi yang sakit.
Data dinas pangan dan pertanian menyebutkan, wilayah yang masih bebas PMK ada diwilayah Donorojo dan Punung. Namun demikian kedua wilayah ini justru mendapatkan perioritas untuk vaksinasi. Alasannya, kedua wilayah Punung dan Donorojo merupakan wilayah perbatasan dengan mobilitas tinggi keluar masuknya hewan ternak.
“Wilayah barat ini resiko tinggi, untuk itu kita segerakan diwilayah barat ini, smabil menunggu alokasi vaksin berikutnya. Hari ini juga lakukan vaksin di punung.”ujarnya
Di tambahkan dr.h Kushandoko, tanggal 7 Juli 2022 vaksinasi PMK sudah harus terselesaikan.
“Setiap sapi akan divaksin 3 kali. Vaksin pertama selang 4 minggu, kita vaksin kedua lagi lalu menunggu 6 bulan kita vaksin ke tiga.”imbuhnya
Setelah di vaksin sapi akan dikalungi dengan diberi keplek sebagai penanda antara yang sudah divaksin dan belum. Sementara data update kasus PMK di pacitan mencatat penambahan kasus terus terjadi setiap harinya. Namun tren sapi sakit angkanya tetap stabil.
Total kasus PMK per Senin (27/6/22) sudah mencapai 219 ekor, sakit 125, sembuh 91 ekor.
“Tren kasus naik terus di pacitan.Kemaren malah disapi perah juga kita temukan di kandang warga didesa tahunan mengarah PMK, sekitar 10 ekor sudah di obati dan di karantina.”pungkasnya
Editor: Asri N