“Untuk suspect atau terduga itu masih dalam proses pengujian sampel Laboratorium.”kata dr.hewan Kushandoko
“Suspek sudah sampai praci, PMK penularannya gampang dan cepat, kita perketat pengawasan keluar masuk ternak diperbatasan. Dan sementara waktu kurangi dulu mobilitas ternak terutama dari daerah terpapar.”katanya
Di terangkan dr.h Kushandoko penyakit ini sangat berbahaya bagi ternak. Potensi penularannya mencapai 90 - 100 persen, meski begitu resiko kematian rendah, hanya saja kondisi kambing menjadi kurus.
“Tanda klinis penyakit PMK pada ternak, demam tinggi, keluar lender berlebihan dari mulut dan berbusa, luka luka seperti sariawan pada rongga mulut dan lidah, tidak mau makan, kaki pincang dna lepasnya kuku, hewan gemetar, napas cepat dan menjadi kurus.”terangnya
Ditambahkan dr. Kushandoko, hewan ternak yang terserang penyakit PMK ini menyebabkan kerugian besar bagi peternak. Penyakit ini pernah muncul di pacitan 40 tahun silam. Bagi peternak yang menemukan tand ake arah penyakit tersebut untuk segera melaporkan ke Dinas Peternakan agar bisa di tindak lanjuti segera.
“Kemaren kita kumpulkan petugas lapangan, belum ada laporan temuan kasus mengarah pada pmk itu di pacitan.”tambahnya Laporan status PMK di Wilayah Provinsi Jawa Timur menyebutkan Pacitan termasuk Kabupaten yang belum ada laporan kasus hingga minggu ini.
“Tolong lebih memperhatikan komoditas di sapi dan kambing domba, kemudian di peternak itu mulailah mengenali tanda tanda PMK sehingga bisa segera melaporkan. Pedagang yang melintas antar Kabupaten terutama dari daerah secara riwayat sudah terjangkit kasus sementara waktu di hentikan.”pungkasnya
Editor: Asri N