“Saya cukup prihatin juga dengan munculnya penyakit hepatitis akut misterius ini. Sampai sekarang belum diketahui penyebabnya, tiba tiba klinisnya cepat dan fatal. Alhamdulillah sampai saat ini belum ada terlaporkan kasus hepatitis akut misterius ini di pacitan.”kata dokter Hendra Purwaka Kepala Dinas Kesehatan KabupatenPacitan.
Meski belum ada laporan kasus ditemukan, namun warga harus mewaspadai. Apalagi penularan penyakit hepatitis akut ini sangat cepat. Terutama bagi kantin sekolah dimana anak anak sudah sekolah tatap muka 100 persen dan juga bagi pedagang kuliner harus dan wajib ikut antisipasi masuknya hepatitis ke pacitan melalui Berprilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
“Kendati belum ada kasus, pemkab pacitan meminta jangan panik akan tetapi warga perlu waspada. Kalau ada gejala mengarah ke hepatitis segera datangi tenaga kesehatan terdekat.”terang dokter Hendra Purwaka Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan Kekhawatiran akan munculnya hepatitis akut misterius ini juga ikut membuat prihatin Wakil Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Pacitan Johan Tri Putranto.
Johan Tri mengatakan, bagi kantin sekolah dan pedagang kuliner diwajibkan mencuci alat makan dan minum dengan air mengalir atau kran, bukan dengan air yang di bak.
“Alat makan, alat makan ini penting. Alat makan itu diwajibkan dicuci dengan yang air mengalir. Jadi tidak direkomendasikan untuk di cuci di air yang berhenti di bak. Kita juga belajar dari KLB hepatitis A tahun 2019 lalu di Pacitan. Penularannya kan sama.”katanya
Untuk melancarkan pemantauan kesehatan anak terkait jajanan yang di konsumsi di kantin sekolah, Ikatan Dokter Indonesia Kabupaten Pacitan bergandeng tangan dengan Puskesmas di masing-masing wilayah untuk kerjasama dengan Upaya Kesehatan Sekolah (UKS) melalui gencar sosialisasi cegah hepatitis tidka masuk wilayah pacitan dengan Pola Hidup Bersih Sehat (PHBS).
“Intinya yang harus kita pahami bahwa hepatitis itu sudah lama dan ada dua pembeda. Ada yang virus dan bukan virus. Kalau yang virus ABCDE dan tentu penularan berbeda beda. Hepatitis abcde lewat makanan, minuman dan alat makan yang terkontaminasi, seperti itu. Mirip mirip dengan hepatitis misterius ini.”terang dr.Johan
Ditambahkan dr.Johan, menyikapi hepatitis akut misterius tersebut, khusus orangtua yang mempunyai anak anak di usia SD ke bawah tetap harus menanamkan polahidup bersih dan sehat, ditambah lagi dengan tidka perlu panic dulu, akan tetapi harus waspada.
“Kita sudah terbiasa dengan pola hidup bersih dan sehat lewat prokes saat badai Covid-19 sehingga tidka sulit untuk ajarkan rajin cuci tangan pakai air mengalir dan sabun. Yang penting hepatitis ini tentu harus mengkonsumsi makanan yang benar benar bersih dan sehat. Mulai dari cara mengolah, menyimpan bahan, cara memasak dan tingkat kematangan. Itu ya.., yang harus difokuskan orang tua kepada anak anaknya.”pesan dr Johan mengakhiri Live Show Program Obrolan Pagi Radio Grindulu FM, Rabu(11/5/22)
Editor: Asri