“Tetapi di kita itu memang petani itu masih kurang mood untuk tanam kedelai sehingga juga tidak bisa berkembang untuk di pacitan.”katanya
“Iki engko gek dienteni maneh, ora teko maneh, kan begitu itu.”ungkap Gatut
Ditambahkan Gatut Winarso Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinas Pertanian Kabupaten Pacitan, petani di pacitan trauma dan tidak mood tanam kedelai. Selain sulit cari benih kedelai, petani juga belum siap saing harga jualnya dengan komoditas lainnya.
“Bahkan hampir tidak ada seribu produksi kedelai ini dalam satu tahun. Ini kayak lingkaran saja sekarang, mencari lahan kedelai tidak tercapai target dipacitan.”katanya
Anjloknya produksi kedelai di pacitan sejak 3 tahun terakhir ini dibenarkan Gatut Winarso Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinas Pertanian Kabupaten Pacitan saat dikonfirmasi, Selasa(19/4/22).
Data Dinas Pertanian menyebutkan jika luas lahan panen kedelai targetnya tidak tercapai capai. Di sisi lain bagi pihak konsumen industri kecil itu lebih senang kedelai impor.
“Regone rodok murah, dari mutunya juga bisa dijamin lebih baik, itu juga tidak bisa kita pungkiri.”jelasnya
Dilanjutkan Gatut, tampaknya mulai ada pendataan dari pemerintah untuk mengganti tanaman kedelai dengan tanaman koro koroan. Pacitan sudah didata dan sudah dilaporkan ke pusat. Intinya ada kalau alokasi koro benguk ada hanya saja belum ada tindak lanjutnya.
Tidak hanya kedelai saja tanaman pangan yang produksinya anjlok, komoditas ubi kayu ternyata nasibnya tak beda jauh dengan kedelai lebih merosot lagi. Permintaan komoditas ubi kayu di pasaran yang semakin menghilang dan ancaman tak aman dari serangan hama celeng, petani lebih memilih tanaman kayu dari pada tanam ubi kayu.
“Turunnya produksi ubi kayu tak bergejolak, karena konsumsi industri bahan ubi kayu tidak banyak.”tutupnya.
Editor: Asri N