Untuk menemukan potensi air yang bisa dimanfaatkan untuk pemenuhan air baku dan penanganan kekeringan, tepat peringati hari air sedunia setiap tanggal 22 maret, Dinas PUPR mengadakan lomba fotografi dengan tema mencari potensi air di Kabupaten Pacitan.
“Kita itu termasuk tidak mempunyai cekungan air tanah yang bagus, terus kemudian potensi kita yang ada saat ini hanya beberapa titik ada sungai bawah tanah.”katanya
Ditambahkan Yudo, sama dengan daerah lain, Pacitan juga memiliki potensi air hujan. Apalagi sekarang trendnya penanganan kekeringan itu dengan air hujan.
Pentingnya pemanfaatan air hujan masih perlu digencarkan lagi di Pacitan. Sebab, masih banyak warga yang belum begitu familiar dengan air hujan untuk dikonsumsi.
“Kita sudah mencoba ada 2 titik, satu di Petungsinarang, Kasihan. Kementrian PUPR sudah banyak membuat tampungan air hujan abash yang volumenya cukup besar.”tambahnya
Sementara data BPBD Pacitan menyebutkan sekitar 125 Desa rawan kekeringan baik itu kering terbatas, kritis dan kering langka.
Sementara Direktur PDAM Kabupaten Pacitan Agus Suseno menjelaskan, sebagai pelaku pelayan air masyarakat mengklaim selama ini sudah menjadi tugas rutinitas merawat sumber air yang ada sebagai air baku.
“Sampai saat ini memang kondisi sumber air masih aman aman saja. Kita tetep bisa melayani masyarakat.”jelasnya
“Kita mencoba upayakan merawat semaksimal mungkin untuk sumber air yang ada agar bisa mencukupi melayani 22 ribu kepala keluarga atau pelanggan.”ungkap Agus
Sumber air baru memang sulit di cari di Pacitan. Dari dulu sumber air yang dimiliki sebagai pos air baku PDAM hanya 15 ini saja. Itupun dengan kapasitas yang terbatas.
Harapan besar, nanti waduk tukul akan menjadi sumber air baku yang bisa melayani masyarakat Pacitan.
Kendala air di Pacitan dari tahun ketahun akan terjadi. Jika musim penghujan air melimpah surplus tapi kwalitas menurun. Kondisi ini butuh proses pengolahan harus penuhi standart air bersih. Namun ketika musim kemarau, problemnya air surut drastis.
“Di Pacitan setiap tahun karena memang kondisi geografis yang ada tanah berkapur, tanah bebatuan.”pungkas Agus Suseno
Editor: Asri N