Kondisi tersebut sudah lama diperjuangkan pihak Dinas Pendidikan, akan tetapi apa daya tangan tak sampai. Buktinya, sudah bertahun tahun nasib insentif guru paud non PNS tersebut tetap zonk.
“Dari dulu insentif guru paud non PNS itu 200 ribu dari Provinsi dan 150 ribu rupiah dari APBD, itu wae enek sing ora bagian, ada 300 guru paud non pns.”kata Budiyanto
Ditambahkan Budiyanto, sedangkan guru yang sudah menerima insentif selama ini besarannya masih jauh dari kurang untuk mencukupi kebutuhan sehari hari.
“Estimasi 200 sampai 300 yang tidak kebagian, ada yang dari Provinsi 200an ribu yang dari APBD 150an ribu. Itu untuk transport beli bedak itu kurang.”tambah Budi
Budiyanto mengungkapkan, para guru non pans di Paud tersebut meski tidak dapat insentif tetap mengajar karena panggilan jiwa mengajar mengharuskan tetap mengajar. Namun mereka ini mendapatkan gaji dari lembaga atau yayasan masing masing sesuai kesepakatan.
Lembaga paud di Kabupaten Pacitan sesuai data Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan sekitar 800 lembaga. Dalam satu lembaga dimungkinkan lebih dari satu guru. Jika minimal dalam satu lembaga ada dua guru bisa jadi jumlahnya ribuan guru paud non pns. Tapi untuk jumlah guru paud yang belum dapat insentif sama sekali sekitar 300 an orang.
“Berat itu. kita terus memperjuangkan itu, tapi mengingat jumlah lembaganya sangat besar sekali butuh kajian lebih dalam.”ungkapnya
Sementara Heru Wiwoho Sekretaris Daerah mengatakan, pemkab berupaya mencari cara untuk mengatasi kondisi tersebut.
“Ini sedang kita pikirkan juga, insyaallah kita perhatikan. Kita data dulu yang benar, soalnya data itu kan berubah ubah, berapa toh yang dibutuhkan, paling tidak ada perhatian dari pemerintah pada mereka meski belum maksimal.”tutup Sekda Heru Wiwoho
Ketua DPRD Kabupaten Pacitan Roni Wahyono menanggapi nasib ratusan guru paud non PNS yang belum dapat insentif sama sekali, sebenarnya pacitan itu masih banyak membutuhkan guru paud. Pemerintah Daerah diharapkan bisa lebih memberi perhatian pada guru paud karena disitulah karakter masyarakat mulai dibentuk.
“Intinya kami mengharap ada penambahan perhatian dari pemerintah daerah, supaya guru paud tetap semangat.”tutup Roni.
Editor : Asri N