“Jangan sampai beban siswa bertambah besar saat PTM 100 persen ditengah ancaman omicron ini. Siswa dalam mendapatkan bekal makan ternyata melalui pesan online, diharapkan satuan pendidikan menyikapi ini dengan memberikan kemudahan akses kecukupan bekal siswa disekolah.”katanya
Ditambahkan Budiyanto, terkait masalah bagaimana cara siswa mendapatkan bekal tersebut akan menjadi bagian tugas satuan pendidikan. Kemungkinan akan dibuka kembali kantin sekolah masih harus dibicarakan bersama sama.
“Ya, apakah kantin akan kita perbolehkan buka, belum kita rumuskan secara spesifik, itu nanti akan kita dengar masukan dari masing masing satuan pendidikan. Jadi bukan nanti Dinas Pendidikan mengarahkan semua kantin sekolah bisa diijinkan dibuka tidak!, kembali assesment itu disatuan pendidikan.” pungkas Budiyanto
Satuan pendidikan di pacitan diminta Budiyanto untuk selalu waspada karena di Kabupaten tetangga ada klaster perkantoran. Hal itu menjadi pelajaran yang terbaik bagi Pacitan.
Dinas pendidikan tetap rutin koordinasi dengan dinas kesehatan untuk meningkatkan kewaspadaan ancaman corona varian omicron sehingga betul-betul pelaksanaan PTM 100 persen di Pacitan bisa belajar dengan baik.
“Jadi kaitan dengan ketentuan PTM itukan satuan pendidikan harus menyiapkan untuk tetap menjaga protokol kesehatan. Jadi kita tetap jaga ketat protokol kesehatan. Nah treatmenya itu ada di daftar periksa. Termasuk siswa yang tidak layak ikut belajar PTM ini harus ada kerjasama dengan wali murid orangtua siswa sehingga siswa tidak enak badan tidak perlu diijinkan mengikuti pembelajaran tatap muka lebih dulu.”pungkasnya.
Editor: Asri N