“Ini dalam rangka program kerja 2022, kami awali dari pemetaan konflik sosial yang ada di masyarakat. Dengan harapan kalau sedini mungkin kami sudah mendeteksi munculnya permasalahan permasalahan sosial, insyaallah tim akan lebih mudah untuk mengantisipasi terjadinya konflik berkepenjangan.”kata Sakundoko
“Namun potensi konflik ini masih kita petakan lagi bersama tim terpadu. Dari hasil pemetaan pertemuan rapat koordinasi memang berkembang beberapa potensi konflik harus segera di tangani juga, tapi saya tidak bisa menyampaikan disini. Sebab masih menjadi pemetaan kami untuk bisa menjadi perhatian juga.”kata Sakundoko
Di tambahkan Sakundoko, untuk menjelang pilkada 2024 juga akan menjadi perhatian tim terpadu penanganan konflik sosial. Tujuannya, jika hal itu bisa di cegah secara dini maka akan mengurangi potensi konflik membesar atau memanas.
Sementara Kepala SatpolPP Pacitan Sanyoto menilai tim terpadu penanganan konflik sosial tersebut efektip untuk membantuk menangani konflik sosial. Apalagi di pacitan ini meski terlihat adem ayem namun perlu juga menyiapkan hal hal terburuknya. Karena konflik sosial itu muncul bukan dari hal yang besar saja, akan tetapi hal kecil pun sangat rawan munculkan konflik sosial.
Kepala Satpolpp Sanyoto mencontohkan, yang menjadi atensi untuk segera di tangani satpolPP dan hal itu dianggap bisa memunculkan konflik sosial di masyarakat terkait trendnya pengemis yang mulai ikut ikutan gaya kota besar.“Sambil menggendong bayi dan anak atau orang jompo, mereka beraksi meminta meminta di perhentian trafigh light (lampu bangjo).”ungkap Sanyoto
Demi terciptanya kondusifitas di pacitan memang diperlukan sinergitas kerjasama dan soliditas dari beberapa SKPD terkait dan juga seluruh elemen masyarakat.
“Dengan pertemuan ini dan juga menginventarisir potensi konflik dengan skala perioritas di masing masing OPD tim terpadu akan menjadi salah satu kunci pencegahan dini.”tutup Sanyoto Kepala SatpolPP
Editor : Asri N