Dikatakan Faisal Nurul Huda Kepala Lurah Ploso, sudah sejak sebulan lalu warga Rt.05 Lingkungan Ngampel Ploso terserang cikungunya. Dari 50 warga di Rt.05 Lingkungan Ngampel yang menderita cikungunya, 10 orang diantaranya masih di rawat di rumah sakit.
Jumlah penderita yang terserang cikungunya tersebut dimungkinkan lebih banyak dibandingkan dengan data. Pasalnya, Dinas Kesehatan hanya mecatat berdasar yang di laporkan oleh Puskesmas dan rumah sakit. Sedangkan warga yang menderita sakit lebih banyak memilih berobat sendiri atau dirawat di rumah saja, warga enggan ke Puskesmas atau ke rumah sakit dengan alasan takut masih di masa Pandemi Covid-19.
“Kalau di Rt 04 ini ada 15 warga yang menderita cikungunnya, sejumlah 15 orang memilih dirawat di rumah dan 2 orang baru saja keluar dari rumah sakit setelah rawat inap.”ujar Maryanto Ketua Rt 04 Lingkungan Ngampel.
Selain meninjau pelaksanaan foging, Lurah Ploso juga menyempatkan diri menjenguk warganya yang sakit cikungunnya didamping Bhabinsa, Ketua Rt 04 Maryanto dan sejumlah pengurus Rt 04 dan Rt 05 Lingkungan Ngampel.
“Khususnya hari ini di Kelurahan Ploso di laksanakan foging di Rt.04 dan Rt 05 RW 07 Lingkungan Ngampel. Kalau untuk data yang saya terima dari Rt.05 ada sekitar 10 orang yang masuk rumah sakit, terus yang sakit di rumah sekitar 40 orang. Kemudian Rt 04 yang di rawat di rumah ada sekitar 15 orang. Jika di prosentase jumlah penderita di Rt.05 kurang lebih sekitar 60 persen dan Rt 04 kurang lebih 40 persen warganya terserang cikungunnya.”kata Faisal Lurah Ploso.
Menurut Lurah Ploso Faisal Nurul Huda saat dikonfirmasi di lokasi foging Lingkungan Ngampel Ploso, Senin(13/12/2012) khusus untuk warga Ploso tidak hanya Ngampel saja, akan tetapi cikungunya juga menyerang warga lingkungan Temon dan Kebon. Namun untuk yang lingkungan Kebon dan Temon sudah melakukan foging mandiri bekerja sama dengan karangtaruna dan pengurus lingkungan setempat.
Untuk Lingkungan Ngampel memang sudah sejak sebulan warga mengaku terserang cikungunnya. Mereka hanya memilih berobat ke dokter praktek tidak ke puskesmas atau ke rumah sakit. Sehingga Dinas Kesehatan baru sekarang melakukan foging setelah sebulan warga diserang nyamuk aedes aygepty dan aedes albopictus.
“Pak Rt bergerak melapor ke kelurahan. Kami tindak lanjuti ke puskesmas, dari tim puskesmas laksanakan Penyelidikan Epidemiologi (PE) akhirnya Dinas Kesehatan meng acc untuk foging Rt 04 dan Rt 05 Ngampel Ploso.”jelasnya
Cikungunya mewabah di Kelurahan Ploso memang baru pertama kali ini terjadi. Kalau tahun lalu Demam Berdarah (DB) yang menyerang saat peralihan musim ke penghujan. Akan tetapi tahun ini virus cikungunnya yang menyerang warga.
“Wabah cikungunnya itu diduga karena faktor lingkungan karena itu warga saya pesan dna saya minta untuk membiasakan hidup bersih dan sehat dengan cara kerja bakti Pemberantasan Sarang Nyamuk(PSN).”tutur Faisal Lurah Ploso.
Sementara itu dalam kesempatan berbeda dokter Hendra Purwaka Plt.Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan mengatakan, untuk saat ini peralihan musim dari kemarau ke penghujan menyebabkan populasi nyamuk aedes aygepti dan albopictus mengalami peningkatan. Dua nyamuk ini diduga menjadi fator penyebab cikungunnya mewabah.
Untuk laksanakan foging lokus cegah penyebaran DBD dan Cikungunya, Dinas Kesehatan sudah memiliki jadwal foging selama Bulan Desember 2021 berdasar Penyelidikan Epidemiologi (PE) yang dilakukan sebelumnya di radius 100 meter jarak dengan rumah penderita.
“Ya kejadian ini sudah dilaporkan, dan baru ditinjau oleh tim kesehatan beberapa hari lalu. Warga meminta foging dengan anggapan foging itu sebagai salah satu cara ampuh untuk membasmi nyamuk besar. Karena sesuai pengajuan dan laporan juga hasil PE memang perlu foging , ya kita foging.”jelas dokter Hendra Purwaka.
Rata rata warga mengeluh demam, timbul ruam ruam dan nyeri tulang yang mengakibatkan sulit berjalan. Rata rata ada yang seminggu sudah sembuh, ada juga yang berbulan bulan baru sembuh. Itu gejala dan yang di rasakan warga yang di serang cikungunnya.
“Kulo niki kalih wulan mboten saget tangi, kabeh linu rasane sak awak bleg, dienggo mlaku mboten saget, sirah munyeng. Kolo emben kulo mlaku ngantos mbrangkang.” ungkap mbah Jami salah satu warga Rt 05 Lingkungan ngampel.
Sementara Sugiyono Madyo Warga Lingkungan Rt 04 Ngampel Ploso senang dengan dilakukan foging kali ini dengan harapan nyamuk nyamuk besar yang berada di luar ruangan rumah bisa mati dan mengurangi perkembang biakan.“Terutama untuk nyamuk jenis albopictus yang konon katanya bisa mengakibatkan cikungunya. Kasihan tetangga tetangga saya melihat pada sakit sampek gak bisa jalan, ada yang mbrangkang jalannya karena linu tulang. Alhamdulillah mereka pada sembuh meski masih ada yang dirawat sekarang ini. Semoga dengan foging ini nanti, nyamuk besar langsung pada mati dan warga yang sakit kembali pulih dan sehat."pungkasnya.
Editor : Asri Nuryani