“Ini yang memang kita fokuskan termasuk latihan pendmaping UMKM, jadi nanti program besar Kadin, UMKM itu didampingi mulai bagaimana mencari bahan baku sampai pada penjualan produk produk UMKM secara digital. Dan pendamping itu harus punya ilmu stnadrat.” kata Adik saat diwawancarai GrinduluFM.
“Selama ini kan belum ada kurator yang punya sertifikasi standart BNSP. Hanya punya Kadin Jatim yang punya skema pemeriksa produk UMKM.”ujar Adik Dwi Putranto Ketua Kadin Jatim periode 2019-2024
Tidak berlebihan jika Kadin Jatim memiliki perhatian lebih terhadap nasib UMKM karena melihat peran tugas dan tanggungjawab kurator sangat besar terhadap nasib UMKM tersebut. Tidak hanya itu saja, Ketua Kadin Jatim juga akan focus bagaimana menciptakan wirausaha baru digital. Alasannya, di Indonesia itu baru 3,9 persen wira usaha baru, jauh dari Negara tetangga Malaysia dan Thailand. Kalau untuk Pacitan juga harus memberikan kontribusi setidaknya cukup 10-20 wira usaha baru yang diciptakan.
“Kadin Kabupaten harus ikut andil bisa menciptakan wira usaha baru, gak usah banyak banyak untuk Pacitan cukup 10 ke 20 wira usaha baru digital saja sudah bagus.”tutur Adik
Sementara Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji mengatakan, pelaku UMKM memang menjadi salah satu yang paling terdampak dengan pandemi Covid-19. Oleh sebab itu, Kadin diharapkan ikut mendorong UMKM untuk mendapatkan pendampingan yang professional dan berstandart agar produk produk yang di hasilkan bisa diakui setidaknya di wilayah Pacitan.
“Pacitan is Pacitan.”kata Indrata
Pemerintah daerah saat ini juga getol dalam mendampingi pelaku usaha UMKM. Bupati juga mengharap jika pengurus Kadin memiliki kolega yang ingin berinvestasi di Pacitan juga dipersilahkan.
“Kami sangat membutuhkan itu, mengingat bahwa kondisi pacitan, dan harapan saya bisa kolaborasi dengan usaha yang ada. Ujung nya visi misi kadin dan visi misi Bupati itu untuk pacitan, masyarakatnya bahagia sejahtera.”tutup Indrata
Editor : Asri Nuryani