Dikatakan Elis Yusniawati, alasan Pacitan mendapatkan penghargaan akan keterbukaan informasi publik oleh Komisi Informasi karena Kabupaten Pacitan dianggap transparan dalam memberikan informasi pada publik, tidak ada yang ditutup-tutupi.
Keterbukaan pada publik terkait informasi di badan pemerintahan itu biasanya menjadi momok yang menakutkan. Akan tetapi Pacitan untuk mengelola informasi dinilai sudah bersinergi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Diharapkan bisa hingga ke tingkat Pemerintahan Desa.
“Itu momok lo keterbukaan informasi publik bagi banyak badan publik. Bukan hanya OPD bahkan ke tingkat Desa yang namanya keterbukaan informasi menjadi sebuah momok menakutkan.”ungkapnya
Dilanjutkan Elis, jika masih ada badan publik atau OPD yang tidak memiliki keterbukaan, itu berarti banyak indikasi. Pada era keterbukaan informasi sekarang tidak perlu takut terbuka. Data yang di miliki kabupaten itu juga milik publik.
“Jika ada badan publik tidak membuka informasi itu ada banyak kemungkinan. Dia memang melakukan kesalahan atau dia tidak tahu cara mengelola informasi dan mendokumentasikan dengan baik. Prinsipnya keterbukaan informasi pada publik itu semua terbuka kecuali yang ditutup.” jelas Elis Yusniawati.
Dalam kesempatan yang sama Indrata Nur Bayuaji Bupati Pacitan mengucapkan terimakasih pada Kominfo dan OPD di lingkup Pemkab yang sudah membantu dan bersinergi akan keterbukaan informasi pada publik. Harapan saya seluruh OPD bisa benar benar sinergi kolaborasi sehingga data berita apapun yang ingin disampaikan bisa tersampaikan dengan cepat secara luas.
“Harapan saya yang lain, di era keterbukaan sekarang ini dengan edukasi positip dengan berita positif akan lebih banyak berita berita negatip bisa terkurangi.”tutur Bupati
Lalu bagaimana untuk mempertahankan penghargaan tersebut, sebab lebih mudah untuk mendapatkan daripada mempertahankan, sedangkan kenyataan, di sisi lain masih ada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang dongkol untuk membuka informasi data, bahkan terkesan alergi untuk menyampaikan transparansi kepada masyarakat.
“OPD alergi akan keterbukaan informasi sebaiknya janganlah. Memang saya akui belum 100 persen OPD bisa menangkap semangat keterbukaan publik ini. Itu saya sangat menyadari. Tapi tentu kita akan bergerak ke arah lebih terbuka pada siapapun yang membutuhkan informasi.” pungkas Bupati Indrata.
Editor : Asri Nuryani