Hal itu disampaikan Indrata Nur Bayuaji Bupati Pacitan saat memberikan sambutan pada acara pelantikan pengurus GOW (Gerakan Organisasi Wanita) periode 2020-2025 di Pendopo Kabupaten Pacitan, Selasa(16/11/2021).
“Kita lihat beberapa pekerjaan rumah ( PR) Pacitan kedepan salah satunya adalah stunting, maka dari itu tentunya peran ibu ibu sebngai pilar edukasi di keluarga sangat dibutuhkan sekali untuk bsia mengedukasi para ibu ibu dan calon ibu agar nanti anaknya tidak stunting.” sambut Indrata Bupati Pacitan.
“Insyaallah nanti soal penanganan stunting akan kita masukan program perioritas agar stunting di pacitan menjadi tidak ada atau setidaknya menjadi berkurang.” kata Indarti Gagarin.
“Paling tidak kita memberikan edukasi kepada perempuan di lingkungan dan keluargnya akan pentingnya peran wanita dalam disiplin apapun termasuk bagaimana menerapkan sikap asah asih asuh baik itu di organisasi maupun di keluarga, kenapa begitu? Ya salah satunya dengan edukasi itu, supaya anak anaknya tidak menjadi stunting.” kata Evi Indrata.
Sementara data Dinas Kesehatan terkait stunting, dari 12 Kecamatan yang ada di Kabupaten Pacitan ditemukan 3 Kecamatan memiliki angka stunting cukup tinggi. Yakni Desa Jeruk Kecamatan Bandar ada 206 balita stunting. Desa Bubakan Kecamatan Tulakan ada 204 balita stunting dan Desa Ketrowonojoyo ada 195 balita stunting.
Plt. Kepala Dinas Kesehatan dokter Hendra Purwaka saat dihubungi secara terpisah tidak menyanggah jika angka stunting di Pacitan termasuk masih tinggi. Setidaknya data menyebutkan jumlah balita stunting dari 12 Kecamatan tercatat 2688. Dengan rincian 570 anak itu sangat pendek, 2118 pendek. Adapun prosentase stunting saat ini 16,54 persen untuk timbangan dan ukuran anak normal terdapat 13451.
Ditambahkan dokter Hendra, stunting itu sebenarnya merupakan keadaan penyakit kronis yang terjadi sudah lama di pacitan. “Pacitan tidak masuk Kabupaten stunting, namun masih ada 3 kecamatan yang angkanya tingg. Kita perlu waspada itu, harus kita cegah jangan sampai ada stunting baru, sebab kalau sudha ada stunting tentunya pendekatan dalam jangka pendek digenjot gizi tapi untuk penyembuhannya gak ada pisau, wong ini merupakan penyakit kronis.” pungkasnya.
Editor : Asri Nuryani