“Pinginnya kita, semua pantai yang diincar wisatawan ke pacitan itu yang boleh dibuka. Akan tetapi hasil konsultasi saya dengan Kementrian, kawasan wisata yang berbau air tidak boleh diuji coba di daerah level 3.”kata Andi.
Akan tetapi untuk Pacitan karena masih level 3 masa PPKM nya baru diperbolehkan membuka destinasi gua saja. Dan dua gua sudah siap dengan Aplikasi PeduliLindungi.
Persiapan untuk membuka gua gong dan gua tabuhan dalam masa uji coba Kamis(4/11/2021) besuk salah satu diantaranya penerapan protokol kesehatan yaitu PeduliLindungi.
“Alhamdulillah untuk PeduliLindungi di kawasan gua gong tadi malam sudah keluar aplikasinya. Kemaren belum ada di sana dan semoga tidak terkendala jaringan koneksi internet.”tambahnya
“Kita ditunjuk Kementrian untuk uji coba gua. Baru kita lo Pacitan yang mewakili untuk uji coba gua ini. Kita dianggap mampu terapkan prokes dan PeduliLindungi.”lanjut Andi.
Diklaim Andi, sosialisasi untuk dibukanya kawasan gua gong dan gua tabuhan sudah dilakukan seminggu sebelumnya. Sementara itu Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji meminta agar Dinas Pariwisata benar benar paham akan pentingnya protokol kesehatan tetap terjaga khususnya untuk tiga komponen yang terlibat di lingkup wisata yakni pengelola wisata, pedagang dan pengunjung.
“Harus bisa buktikan, bahwa kita bisa menjaga kepercayaan kementrian untuk tetap terapkan protokol kesehatan. Yakinkan pada kementrian kita siap terapkan prokes.”arahan Bupati Aji kepada Kepala Pariwisata Pemuda dan Olahraga
Disisi lain, Pendapatan Asli Daerah (PAD) wisata gara gara Pandemi Covid-19 memang agak berat untuk mencapai target. Tinggal satu bulan lagi tahun 2021 akan berakhir. Diakui Andi sungguh berat mencapai target yang ditentukan Pemerintah Daerah Sebesar Rp.7,5 milyar.
“Meskipun saat ini kita sudah capai 3 Milyar perolehan Pendapatan Asli Daerah dari sektor pariwisata akan tetapi untuk mengumpulkan 4 milyar dalam sebulan jelas tidak mungkin. Apalagi kawasan wisata yang baru dibolehkan buka hanya wisata gua. Dan itupun pengunjung masih harus di batasi kapasaitasnya 25 persen. Sekarang ini kita masih ada tanggungan Rp. 3 Milyaran untuk setor PAD sampai akhir Desember 2021.”pungkas Andi.
Editor : Asri Nuryani